Waspada, Inilah Gejala Hepatitis Akut yang Dapat Menyerang Anak- Anak

- 7 Juni 2022, 08:34 WIB
Kasus hepatitis akut di Indonesia hingga kini masih belum diketahui penyababnya. Tercatat ada enam dugaan penyebab kasus hepatitis akut. (Foto ilustrasi: Pixabay/Tumisu)
Kasus hepatitis akut di Indonesia hingga kini masih belum diketahui penyababnya. Tercatat ada enam dugaan penyebab kasus hepatitis akut. (Foto ilustrasi: Pixabay/Tumisu) /
 
 
BERITA KBB - Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan Hepatitis Akut yang terjadi di beberapa negara di dunia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). 
 
Kasus Hepatitis Akut tersebut menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. WHO pun masih belum mengetahui penyebab munculnya kasus tersebut sejak 15 April 2022 lalu.
 
Kasus Hepatitis Akut tersebut diduga telah terjadi di Indonesia. Hal itu membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaannya dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
 
 
Berikut penjelasan dari Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
 
Penyebab dari Hepatitis Akut sampai saat ini masih belum diketahui. Nadia mengatakan, Kemenkes saat ini tengah melakukan investigasi terhadap penyebab kejadian Hepatitis Akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. 
 
Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pun sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
 
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," tutur Nadia.
 
 
Ada beberapa gejala Hepatitis Akut yang mesti diwaspadai oleh orang tua. Gejala tersebut di antaranya adalah kuning, sakit perut, muntah-muntah, dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, serta penurunan kesadaran.
 
Jika gejala tersebut muncul, maka orang tua wajib membawa anak-anaknya ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.
 
Meningkatnya kewaspadaan Kemenkes terhadap Hepatitis Akut terjadi setelah ada tiga pasien anak yang dirawat di RSCM meninggal, dengan dugaan menderita penyakit tersebut. 
 
Peristiwa itu terjadi dalam kurun waktu berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.
 
Adapun ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Barat.
 
"Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran," ujar Nadia.
 
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan hingga lima tahun, pada periode Januari sampai Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
 
Kasus terjadi pada kisaran anak usia satu bulan sampai 16 tahun. Sebanyak 17 anak atau 10 persen di antaranya memerlukan transplantasi hati dan satu kasus dilaporkan meninggal.
 
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah Hepatitis Akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan gejala demam.
 
Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. 
 
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41.
 
SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.***
 
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x