Penyebab dan Cara Mengatasi Gatal pada Kulit Kepala

- 26 Juni 2022, 15:28 WIB
Penyebab dan Cara Mengatasi Gatal pada Kulit Kepala
Penyebab dan Cara Mengatasi Gatal pada Kulit Kepala /Pexels/Flora Westbrook/

 

 
 
BERITA KBB - Kulit kepala yang sukar terlihat dan jauh dari jangkauan mata sering kali luput dari perhatian kita. Hal ini membuat sebagian orang kerap mengalami masalah pada area tersebut.
Salah satunya adalah rasa gatal yang sangat mengganggu.
 
Untuk bisa mengatasinya dengan tepat, kita harus mengetahui terlebih dahulu penyebab dari gatal - gatal ini.
 
Berikut penyebab dan cara mengatasi gatal pada kulit rambut:
 
 
1. Ketidakcocokan dengan Beberapa Produk
 
Perbedaan jenis kulit kepala menyebabkan berbagai produk sampo, kondisioner, dan yang lainnya bisa memberikan efek berbeda pada setiap orang; ada yang cocok dengan produk A, ada pula yang tidak. Hal ini tak hanya berlaku untuk produk yang berbahan kimia saja, tetapi juga produk organik.
 
Ketidakcocokan ini bisa menimbulkan beragam reaksi pada kulit kepala. Reaksi yang paling umum adalah kulit menjadi kering, berketombe, dan juga gatal.
 
Berdasarkan keterangan WebMD, kandungan tertentu dalam produk perawatan rambut bisa menimbulkan reaksi alergi atau dermatitis kontak pada kulit kepala.
 
 
Langkah yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan menganalisis produk apa yang sekiranya menyebabkan gatal-gatal, kemudian hentikan pemakaian.
 
Sedangkan untuk meredakan rasa gatal yang muncul, kamu bisa menggunakan handuk basah yang ditempelkan ke kulit kepala selama 15-30 menit. Cara ini terbilang aman untuk dilakukan beberapa kali dalam sehari.
 
2. Kurap
 
Tinea capitis (ringworm) atau yang dikenal juga dengan penyakit kurap merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan oleh jamur dermatophyta.
 
Jamur ini dapat menginfeksi kulit kepala, serta memengaruhi pertumbuhan rambut pada daerah yang terinfeksi.
 
Gejala dan tanda dari penyakitnya cukup mudah dikenali. Rasa gatal akan muncul disertai tanda melingkar di kulit kepala akibat infeksi jamur pada lapisan kulit terluar.
 
 
Mewaspadai penularan jamur bisa jadi cara yang tepat untuk mencegah penyakit ini. Beberapa penularannya bisa terjadi melalui manusia ke manusia, melalui benda yang terpapar jamur dari orang atau hewan yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan hewan pembawa jamur, seperti anjing, kucing, sapi, dan kambing.
 
Mengutip publikasi terbaru dari National Center for Biotechnology Information tahun 2021 mengenai tinea capitis, sampo dan salep antijamur bisa membantu mencegah tersebarnya jamur ke bagian tubuh lain. 
 
Akan tetapi, hal ini bukanlah pengobatan utama yang dapat menyembuhkan tinea capitis, sehingga diperlukan pengobatan lain melalui oral.
 
Beberapa jenis obat yang biasanya dianjurkan yaitu griseofulvin, itraconazole, fluconazole, dan tablet terbinafine. P
 
Penting untuk diingat, sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena ada kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsinya.
 
3. Ketombe
 
Ketombe sering menjadi penyebab utama dalam masalah ini. Pemicunya adalah kulit kepala yang berminyak ataupun terlalu kering.
 
Ketombe kering akan muncul apabila kelembapan kulit terlalu rendah, sehingga jadi mengelupas dan meninggalkan serbuk putih pada rambut.
 
Sementara itu, kulit kepala yang berminyak bisa membuat sel kulit mati dan kotoran mudah terjerat sehingga menumpuk menjadi ketombe basah.
 
Dilansir Mayo Clinic, kondisi yang demikian tak hanya disebabkan oleh sampo yang digunakan saja, tetapi juga bisa dipicu oleh faktor usia dan jenis kelamin.
 
Para orang dewasa muda dan laki-laki cenderung lebih mudah mengalami ketombe. Selain itu, risiko yang sama juga dimiliki oleh orang dengan penyakit yang menyerang sistem saraf.
 
Untuk mengatasinya, pilihlah sampo sesuai dengan jenis kulit kepala dan ketombe yang dialami, lalu ikuti petunjuk pemakaiannya supaya kandungan produk bisa bekerja dengan lebih efektif.
 
Sebagian produk antiketombe memang ada yang menganjurkan untuk didiamkan terlebih dahulu setelah digunakan, dan ada pula yang dapat langsung dibilas.
 
Berdasarkan seorang pakar dermatologi, cara lain yang dapat diterapkan yaitu dengan mencampur beberapa tetes tea tree oil ke dalam sampo saat keramas, mengutip The Cut.
 
Jenis minyak esensial ini mengandung antimikroba dan antiinflamasi untuk membantu mengurangi ketombe yang sudah parah.
 
4. Kutu Rambut
 
Kutu rambut merupakan parasit pengisap darah yang tinggal di rambut dan kulit kepala. Meskipun berukuran kecil, parasit ini bisa menimbulkan rasa gatal tak tertahankan serta dapat dengan mudah menular ke orang lain.
 
Penularan ini bisa terjadi melalui beberapa cara yang sering kali tidak disadari. Dua di antaranya yaitu melalui interaksi langsung dan melalui barang yang dipinjam dari orang lain, seperti sisir, handuk, maupun pakaian.
 
Menghilangkan kutu rambut terbilang cukup sulit, mengingat kutu dewasa mampu bertelur sebanyak delapan butir per hari selama masa hidupnya yang bisa mencapai sebulan, dilansir Kids Health.
 
Akan tetapi, ini bukan berarti kutu tidak bisa dihilangkan sama sekali, ya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kutu rambut, antara lain:
 
• Ambil langsung menggunakan tangan
 
• Gunakan sisir dengan gerigi yang rapat supaya kutu lebih mudah terbuang
 
• Aplikasikan sampo atau krim penghilang kutu sesuai petunjuk. Namun, hindari menggunakan lebih dari satu produk untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan
 
• Menjaga kebersihan rambut dan peralatan di rumah
 
Sementara itu, sebagai upaya dalam mencegah penularan kutu rambut, hindari melakukan pinjam meminjam peralatan pribadi.
 
Ini berlaku terutama untuk barang yang bisa menjadi perantara tertularnya kutu, seperti sisir, bantal, dan handuk.
 
5. Scalp Psoriasis
 
Scalp psoriasis termasuk penyakit autoimun yang membuat kulit kepala menjadi tebal seperti berkerak, berwarna putih kemerahan, gatal, dan bisa menimbulkan sensasi seperti terbakar.
 
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun hal ini diduga akibat dari pertumbuhan sel kulit yang terlalu cepat.
 
Penyakit scalp psoriasis tidaklah menular, dan tidak menyebabkan kerontokan rambut yang permanen.
 
Akan tetapi, kondisi ini dapat menyebar ke bagian lain di sekitar kepala, yakni di belakang telinga, kening, tengkuk, dan di sekitar garis rambut.
 
Berdasarkan Healthline, ada tujuh faktor yang dapat memicu seseorang mengalami scalp psoriasis atau memperburuk kondisi tersebut, di antaranya yaitu:
 
• Kekurangan vitamin D
 
• Mengalami infeksi kulit atau radang tenggorokan
 
• Mengalami luka pada kulit
 
• Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti litium, beta-blockers, antimalaria, dan iodides
 
• Kecanduan alkohol
 
• Merokok
 
• Mengalami stres
 
Mengurangi dampak scalp psoriasis harus dilakukan melalui konsultasi dengan dokter karena pengobatan akan diberikan tergantung dari tingkat keparahannya.
 
Pengobatan yang diberikan bisa berupa sampo medis, krim untuk pengobatan luar, atau obat-obatan yang harus diminum.
 
Namun untuk membantu meredakan gejalanya, dapat dilakukan dengan mengaplikasikan lidah buaya atau minyak kelapa pada kulit yang terdampak selama beberapa menit.
 
Sementara itu, untuk mengurangi inflamasi bisa dengan mengoleskan tea tree oil, mandi dengan garam epsom, serta mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, vitamin D, ataupun kunyit.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x