Ia menduga Tony terlambat karena sedang mengantri di salah satu kedai ramen yang populer. Meski begitu, ia juga menyangka dirinya salah menafsirkan sebuah kode rahasia yang tersimpan di smartphone-nya.
Tidak lama berselang, bunyi langkah kaki menjelang mendekatinya. Si agen FBI yang menyangka Tony datang, terkejut ketika diperlihatkan lencana agen FBI milik Tony yang berlumuran darah oleh pria yang mendekat tersebut, yang tidak lain adalah Vodka.
Vodka mengatakan pada agen FBI itu bahwa Tony tidak akan datang, diduga karena sudah dibunuh. Agen FBI itu pun lalu melarikan diri ke seberang gang, tapi dihentikan oleh tendangan Gin yang mendarat tepat di wajahnya hingga membuatnya terjatuh.
Dengan memasukkan laras pistolnya ke mulut si agen FBI, Gin menanyakan apa yang sedang mereka lakukan. Tampaknya ia menolak untuk buka mulut, sehingga Gin memutuskan untuk menembaknya.
Besoknya, Conan, Haibara dan Detektif Cilik membahas penemuan mayat orang asing tidak dikenal, yang terjadi kedua kalinya. Conan menduga mereka tidak dikenali karena identitasnya dicuri pelaku atau masuk Jepang secara ilegal menggunakan identitas palsu.
Haibara yang khawatir dengan penemuan 2 mayat terakhir tadi malam, ditimpali Conan yang menduga bahwa mereka dibunuh seseorang yang mengetahui tempat pertemuan mereka.