Timor Leste Bersikeras Ingin Bergabung dengan ASEAN, Simak Apa yang Menjadi Alasannya

- 7 Juni 2022, 17:17 WIB
Presiden Timor Leste Ramos Horta bersikerang ingin bergabung dengsn ASEAN./foto:antaranews.com
Presiden Timor Leste Ramos Horta bersikerang ingin bergabung dengsn ASEAN./foto:antaranews.com /

BERITA KBB – Terpilihnya Ramos Horta sebagai presiden baru Timor Leste pada bulan April 2022 menandai babak baru dalam politik nasional. 
 
Dia berjanji bahwa negaranya akan bekerja keras untuk bergabung dengan blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam dua tahun ke depan. 
 
Hal senada disampaikan Menteri Ekonomi Timor Leste, Joaquin Amaral, saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi berkunjung pada 3 Juni 2022. 
 
Ia berharap China dapat berperan dalam memfasilitasi niatnya untuk bergabung dengan ASEAN. 
 
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya negara tetangga Indonesia menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan ASEAN. 
 
Pada tahun 2011, ketika Indonesia memegang presidensi ASEAN, Timor Leste dengan percaya diri mengajukan permohonan untuk bergabung. 
 
Namun, Singapura dengan tegas menolak pengajuan tersebut dengan alasan bahwa Timor Leste belum siap secara ekonomi.
 
Kendati negara lain mengaku siap menerima, seperti yang dikutip dari East West Center. 
 
Sebagai informasi, piagam ASEAN menyatakan bahwa calon anggota harus diakui oleh semua negara anggota. 
 
Pada 2023 menjelang presidensi Indonesia di ASEAN kembali, ia berharap negaranya bisa menjadi anggota penuh ke-11 di organisasi tersebut. 
 
Lantas, apa sebenarnya kepentingan Timor Leste dalam upayanya untuk bergabung ke ASEAN? Berikut beberapa alasannya.
 
Timor Leste memandang ASEAN dapat menjadi jalur yang bermanfaat untuk memajukan rencana pembangunan ekonominya.
 
Mengutip Manila Times, negara tersebut berpotensi meraih manfaat ekonomi hingga 3 triliun dollar AS dan memiliki basis pelanggan untuk perdagangan sebanyak 600 juta penduduk jika bisa bergabung ke ASEAN.
 
ASEAN juga menyelenggarakan berbagai program seperti inisiatif untuk integrasi ASEAN, yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara negara-negara anggotanya. 
 
Program ini akan memberikan Timor Leste akses yang signifikan ke pendanaan untuk pembangunan nasional.
 
Namun, hal itu pula yang sejak awal ditakutkan Singapura jika negara tersebut bergabung. 
 
Singapura memandang, dengan ketidaksiapan ekonomi Timor Leste untuk gabung ke ASEAN, justru membebani organisasi karena ketergantungannya pada bantuan luar negeri.
 
Di samping itu, beberapa kritikus juga memandang bahwa penundaan untuk gabung ASEAN jauh lebih baik untuk ekonomi Timor Leste. 
 
Sally Percival Wood misalnya, yang mengemukakan bahwa dengan bergabungnya Timor Leste ke ASEAN justru akan berdampak pada ekonomi negara yang masih dominan impor tersebut.
 
Negara itu disebut akan kebanjiran produk impor barang murah dari anggota ASEAN, yang selanjutnya dapat menghambat perkembangan industri Timor Leste.
 
Upaya Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN mencerminkan posisi yang diinginkannya dalam hubungan internasional.
 
Dalam hal identitas regional, Timor Leste telah lama digambarkan sebagai bagian dari persimpangan geografis dan budaya antara wilayah Pasifik Selatan di timur, Asia Tenggara di barat, dan komunitas Lusophone yang muncul dari kolonialisme Portugis.
 
Sebagai salah satu bekas provinsi di Indonesia, Timor Leste juga termasuk ke dalam wilayah geografis yang dicakupi oleh ASEAN. 
 
Dengan demikian, Timor Leste yang merdeka memiliki klaim yang kuat sebagai bagian dari Asia Tenggara, dan meminta untuk seharusnya diperlakukan seperti yang lainnya.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x