BERITA KBB - Taiwan kini dikabarkan sedang mempersiapkan bunker untuk berlindung dari serangan udara China, mengingat ketegangan yang cukup meningkat akhir -akhir ini.
Dilansir dari Express, pada hari Selasa 2 Agustus 2022, pemerintah Taiwan mulai merencanakan sejumlah lokasi yang dapat dijadikan bunker untuk perlindungan.
Kompleks Pangkalan Udara Chiashan di Hualien juga disebut sebagai salah satu lokasi yang akan dipersiapkan.
Saat ini, Taiwan dilaporkan memiliki lebih dari 4.600 bunker. Namun, perkiraan penambahan bunker selain pangkalan udara adalah ruang parkir bawah tanah serta sistem kereta bawah tanah.
Pihak berwenang Taiwan juga diminta terus berjaga di sekitar bunker untuk siaga terhadap serangan China yang bisa sewaktu - waktu datang.
Taiwan menggelar latihan simulasi serangan udara di sejumlah titik kota Taipei pada hari Senin 25 Juli 2022.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan persiapan apabila terjadi serangan dari China.
Beberapa jalan raya dikosongkan dan masyarakat diperintahkan tetap tinggal di dalam rumah. Sirine serangan udara dibunyikan saat 13.30 waktu setempat.
Sehingga otomatis menutup beberapa kota di Taiwan utara sampai 30 menit simulasi berakhir.
Latihan itu disebut 'Wan An' yang berarti 'perdamaian abadi'. Peringatan simulasi serangan rudal dikirim melalui pesan teks.
Baca Juga: Tim Penyidik Bersifat Tertutup, Pengacara Keluarga Brigadir J Akan Memberikan Surat ke Kabareskrim
Dalam pesan itu, warga diminta untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu perdebatan tentang bagaimana reaksi Taiwan apabila militer China menyerang wilayahnya.
Atas dasar hal itu, peningkatan pertahanan menjadi perhatian khusus bagi Taipei.
Sementara itu, simulasi serangan udara secara berkala memang diwajibkan menurut hukum Taiwan.
Adapun simulasi lainnya yang dilaksanakan pekan ini adalah latihan evakuasi jalanan. Selama dua tahun terakhir, simulasi batal dilaksanakan karena alasan COVID-19.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menetapkan peningkatan kapasitas pertahanan sebagai prioritas utama. Dirinya mengatakan hanya rakyatnya yang bisa menentukan masa depan mereka.
Ketegangan China dan Taiwan yang juga melibatkan Amerika Serikat meningkat kala tersiar kabar bahwa Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan mengunjungi Taiwan dalam pekan ini.***