Jutaan Warga Ukraina Terancam Kedinginan Hingga Nyawa Jutaan Warga Ukraina Kini Terancam Buntut Hujan Rudal

- 1 Desember 2022, 19:07 WIB
Ilustrasi rudal balistik.
Ilustrasi rudal balistik. /PIXABAY/Joesketeer/
 
BERITA KBB - Rusia belum mau berhenti meluncurkan rudal jarak jauh untuk menyerang Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu 27 November 2022, memperingatkan bahwa pasukan Moskow akan meluncurkan lebih banyak serangan.
 
Hujan rudal dari Rusia ke Ukraina terjadi setelah pasukan Moskow mengalami beberapa kekalahan signifikan di sejumlah front pertempuran. Hujan rudal semakin meningkat ketika Rusia dipukul mundur dari Kherson.
 
Ukraina telah memasuki musim dingin dan Rusia terus melancarkan serangan rudal. Salju yang mulai turun di beberapa kota di Ukraina membuat suhu turun di sekitar titik beku, dengan perkiraan kabut akan terjadi semalaman.
 
 
Sebagian besar serangan rudal Rusia menargetkan fasilitas energi, khususnya listrik. 
 
Padahal, energi seperti listrik digunakan untuk mengalirkan air bersih atau untuk memanaskan ruangan yang sangat dibutuhkan ketika musim dingin tiba.
 
Melansir Al Jazeera, operator jaringan listrik Ukrenergo menggambarkan kerusakan fasilitas listrik Ukraina sebagai kerusakan kolosal. 
 
Para pekerja saat ini sedang berlomba untuk memperbaiki fasilitas yang rusak itu.
 
Pemadaman listrik masih tetap dilakukan karena saat ini Ukraina mengalami defisit setrum mencapai 20 persen dari total yang dibutuhkan. Sebagian besar wilayah Ukraina terdampak pemadaman listrik bergilir.
 
Rudal yang diluncurkan memungkinkan para prajurit Presiden Vladimir Putin menjangkau wilayah yang lebih jauh dari garis pertempuran utama. 
 
Lviv, yang berada di bagian Ukraina barat dan dekat perbatasan Polandia, juga tak luput dari serangan tersebut.
 
Serangan rudal, yang membuat listrik padam, memaksa seorang ahli bedah kanker tetap melakukan operasi di rumah sakit meski lampu padam.
 
 
Melansir Associated Press, dokter bernama Oleh Duda bekerja dengan headlamp sebagai penerangan, persis setelah serangan Rusia membuat aliran listrik padam. Dia tetap melakukan operasi dengan penerangan seadanya.
 
Tiga menit kemudian, lampu kembali menyala karena generator cadangan memberikan setrum untuk rumah sakit tersebut. Namun tiga menit itu, serasa lama bagi Duda.
 
"Menit - menit yang menentukan ini bisa membuat pasien kehilangan nyawanya," ujarnya.
 
Selain menargetkan pemukiman sipil, rudal Rusia juga mulai menganggu sistem transportasi khususnya fasilitas kereta api.
 
Pada Minggu 27 November 2022, pejabat di Dnipro bagian Ukraina tengah mengatakan, tembakan Rusia merusak rel yang berdampak kerusakan besar.
 
"Sekarang tidak mungkin melakukan perjalanan dengan kereta api," ujar Yevhen Sytnychenko, kepala administrasi militer distrik Kryvyi Rih dikutip CNN.
 
Perbaikan fasilitas itu akan jadi pekerjaan yang besar dengan waktu lama, sehingga jalur rel tidak akan berfungsi beberapa waktu. Dua rudal pasukan Rusia menghantam rel tersebut. Beruntungnya tidak ada korban jiwa atau terluka.
 
Musim dingin datang bersamaan dengan rudal, yang membuat nyawa warga Ukraina semakin terancam. 
 
Direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, memperkirakan jutaan warga Ukraina akan terancam jiwanya karena musim dingin dan kerusakan fasilitas energi.
 
Melansir Associated Press, Kluge memperingatkan sekitar 2-5 juta warga Ukraina dapat meninggalkan rumah mereka dengan tujuan mencari kehangatan dan keamanan.
 
Tantangan lain dari ancaman tersebut adalah penyakit infeksi pernapasan seperti COVID-19, penumonia dan influenza. Aliran listrik sangat dibutuhkan untuk memanaskan ruangan dan jika aliran listrik mengalami gangguan. 
 
Suhu musim dingin yang bisa di bawah titik beku bisa membuat warga Ukraina kian sengsara.
 
Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin, mengatakan bahwa serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina sama dengan genosida. 
 
Melansir BBC, dia mengatakan serangan Rusia sepenuhnya menargetkan negara dan merupakan strategi untuk memaksa Kiev menyerah.
 
Ada 14 wilayah, termasuk ibu kota Kiev, berada di bawah aturan pemadaman listrik bergilir. 
 
Istilah genosida sendiri berarti memiliki maksud untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, kelompok bangsa, etnis, ras atau agama. Definisi ini merujuk pada Konvensi Genosida PBB.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x