Frank Hoogerbeets, Sosok yang Ramalkan Gempa Turki dan Suriah Buat Prediksi Berdasarkan Posisi Benda Langit

- 9 Februari 2023, 23:09 WIB
Frank Hoogerbeets, Sosok yang Ramalkan Gempa Turki dan Suriah Buat Prediksi Berdasarkan Posisi Benda Langit
Frank Hoogerbeets, Sosok yang Ramalkan Gempa Turki dan Suriah Buat Prediksi Berdasarkan Posisi Benda Langit /

Berita KBB - Usai terjadinya gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 kemarin, seorang peneliti menjadi sorotan media. Sebelum gempa terjadi, ia membuat prediksi bahwa akan terjadi aktivitas seismik besar di wilayah tersebut.

Ialah Frank Hoogerbeets, seorang peneliti geologi berkebangsaan Belanda yang bekerja di Survei Geometri Tata Surya (Survey of Geometry of the Solar System, SSGEOS). Menurut bio akun Twitter miliknya @hogrbe, SSGEOS ini merupakan institusi penelitian yang mengamati geometri benda langit dan kaitannya dengan aktivitas seismik.

Melansir dari Groundreport.in, Hoogerbeets diketahui tidak memiliki gelar akademik di bidang sains. Meski begitu, ia antusias dengan bidang tersebut, dan sering membuat prediksi mengenai kemungkinan terjadinya gempa bumi.

Baca Juga: Update Korban Gempa Bumi Turki dan Suriah: 17.176 Tewas, Peluang Selamat Penyintas yang Terjebak Makin Tipis

Penelusuran Berita KBB, Hoogerbeets memang sering mengunggah cuitan soal prediksi gempa bumi di Twitter miliknya. Sepanjang awal bulan Februari saja, sudah ada belasan Tweet tentang prediksi dan analisis aktivitas gempa, kebanyakan terkait prediksi gempa susulan pasca gempa besar di Turki dan Suriah.

Berikut Berita KBB rangkum 3 contoh prediksi-prediksi gempa bumi yang Hoogerbeets tulis di Twitter @hogrbe:

  1. Prediksi Gempa Bumi Pada Paruh Kedua 2023

Dalam cuitannya pada Rabu 2 Februari 2023, Hoogerbeets memperkirakan akan terjadi gempa bumi pada paruh kedua tahun 2023 nanti, tepatnya sekitar bulan Agustus-November. Hal itu berdasarkan kesamaan fenomena benda langit saat terjadi gempa di Yunani pada 1741 silam.

Ia menyebut, kala itu posisi Bumi hampir sejajar dengan Mars dan Uranus, yang menyebabkan geometri kritikal pada Bulan terkait dengan gempa besar di Kepulauan Aleutia, Amerika Serikat pada 23 Juni 2014 lalu.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x