Gempa Turki, Kekuatan Oposisi, dan Erosi Kekuasaan Erdogan Jelang Pemilu Mei 2023

- 7 Maret 2023, 15:11 WIB
Gempa Turki, Kekuatan Oposisi, dan Erosi Kekuasaan Erdogan Jelang Pemilu Mei 2023
Gempa Turki, Kekuatan Oposisi, dan Erosi Kekuasaan Erdogan Jelang Pemilu Mei 2023 /anadolu agency


Berita KBB - Kemal Kilicdaroglu atau Gandhi Kemal dijuluki sebagai Gandhi-nya Turki, dia dikenal akibat kemiripannya memperjuangkan hak-hak sipil seperti Mahatma Gandhi. Dia merupakan pemimpin partai oposisi sekuler utama, Partai Rakyat Republik (CHP).

Kemal menawarkan visi dalam substansi dan gaya berbeda dengan visi Erdogan, di mana Kemal berjanji untuk memimpin Turki melalui konsensus dan konsultasi, berbanding terbalik dengan cara Erdogan memerintah selama dua dekade dan disebut sebagai presiden yang otoriter.

Kemal diketahui melakukan taktik politik dengan merangkul kelompok-kelompok minoritas, dan menentang Erdogan yang disebutnya tidak toleran terhadap kritik.

Baca Juga: Camkan Baik-Baik! Berikut Syarat Terbaru Menyewa Kendaraan Bermotor Bagi Wisatawan Asing di Bali

Yang mana, dilaporkan, banyak penentangnya berakhir di penjara dan melarikan diri ke luar negeri akibat kritikan terhadap kepemimpinannya, sekaligus mengingat upaya kudeta 2016 terhadap kekuasaan Erdogan, yang menewaskan 251 orang, dan 2.000 lebih orang luka-luka.

Kerumunan besar dan partai-partai oposisi; aliansi enam partai kini telah bersatu  menyambut Kemal melawan Erdogan pada Pemilu Turki Mei 2023 mendatang.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Kemal menawarkan, “Satu-satunya tujuan kami adalah membawa negara ini menuju hari-hari penuh kemakmuran, kedamaian, dan kegembiraan.”

Dia juga berjanji akan mengembalikan negara Turki ke sistem parlementer setelah transisi sistem presidensial.

Baca Juga: Harga Mobil Listrik Tesla Maret 2023 Turun Lagi, Elon Musk: Masyarakat Ingin Punya, Tapi Terhambat Harga

Dampak Gempa Bumi Turki Pengaruhi Citra Erdogan di Pemilu Mei 2023


Gempa bulan Februari lalu yang menewaskan sedikitnya 45.968 jiwa, pula disebut Kemal disebabkan akibat praktik korupsi dan konstruksi bangunan buruk yang dibiarkan selama pemerintahan Erdogan.

Erdogan mengakui kekurangan dalam tanggapan tersebut, tetapi jua mengatakan takdir turut menjadi bagian dari bencana dan dampak yang dihasilkan.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x