Indonesia Cukup Dua Anak, Jepang Justru Bayar Warganya yang Mau Menikah dan Punya Anak

- 22 September 2020, 07:38 WIB
ILUSTRASI suasana hiruk pikuk di ibu kota Jepang.*
ILUSTRASI suasana hiruk pikuk di ibu kota Jepang.* /AFP-JIJI/AFP

BERITA KBB – Di saat Pemerintah Indonesia menggencarkan Program Keluarga Berencana dengan cukup dua anak, Pemerintah Jepang justru siap membayar warganya yang mau menikah agar punya anak.

Hal itu disebabkan rendahnya tingkat kelahiran di Jepang, sehingga menimbulkan krisis populasi penduduk di negeri sakura tersebut. Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan mencapai rekor terendah tahun lalu. Indikator tingkat kesuburan wanita tercatat terus turun pada 1,35 tahun di tahun 2019.

Angka kelahiran bayi di Jepang tercatat turun 5,9 persen pada 2019 dengan jumlah kelahiran 865.000 bayi. Fenomena ini merupakan kali pertama sejak pemerintah Jepang mulai mengumpulkan data kependudukan pada 1899.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Jepang Ogah Nikah

Dikutip Berita KBB dari Pikiran Rakyat yang melansir Japan Today, Pemerintah Jepang mengatakan akan memberikan bayaran uang sebesar 600.000 Yen atau sekitar Rp84 juta kepada warganya yang mau menikah. Uang itu diberikan untuk memulai hidup pengantin baru Jepang, seperti membiayai sewa rumah.

Program tersebut akan dimulai pada April 2021 mendatang. Syaratnya, baik suami maupun istri harus berusia di bawah 40 tahun saat menikah dan terdaftar memiliki pendapatan gabungan kurang dari 5,4 juta yen atau sekitar Rp 761 juta sampai usia 35 tahun.

Hanya 281 kotamadya, atau 15 persen dari semua kota besar, kota kecil dan desa di Jepang, yang telah mengadopsi program dukungan pernikahan tersebut pada Juli 2020.
Tetapi, pemerintah Jepang mengatakan dalam upaya untuk meningkatkan jumlah pernikahan, pihaknya akan menanggung dua pertiga dari kebutuhan keuangan mulai 2021.

Baca Juga: Peralihan Musim, Waspada Penyakit dan Bencana Alam

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran karena pasangan suami istri cenderung memiliki dua anak. Insentif bantuan ekonomi dianggap efektif untuk mendorong orang Jepang menikah.

Halaman:

Editor: Cecep Wijaya Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x