BERITA KBB - Pemerintah tengah melaksanakan program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) untuk guru honorer seluruh Indonesia.
Program PPPK tersebut diharapkan mampu mengubah nasib para guru honorer yang selama ini belum cukup baik soal tunjangan gaji mereka.
PPPK sendiri merupakan ASN yang statusnya non PNS, namun memiliki besaran gaji yang sama dengan PNS dan tidak mendapatkan tunjangan pensiun.
Program PPPK tersebut diharapkan mampu mengubah nasib para guru honorer yang selama ini belum cukup baik soal tunjangan gaji mereka.
PPPK sendiri merupakan ASN yang statusnya non PNS, namun memiliki besaran gaji yang sama dengan PNS dan tidak mendapatkan tunjangan pensiun.
Baca Juga: Unggah Foto Bersama Mendiang Suami, BCL Kenang Hari Lahir Ashraf Sinclair
Tes PPPK tahap satu sendiri sudah dilaksankan beberapa waktu yang lalu.
Sejumlah guru honorer di seluruh Indonesia telah mengikuti tes tersebut yang dilaksanakan secara online.
Sebuah kisah mengharukan datang dari daerah Karawang. Di mana saat itu, ada seorang guru honorer yang telah berusia senja masih nampak semangat mengikuti tes PPPK.
Tes PPPK tahap satu sendiri sudah dilaksankan beberapa waktu yang lalu.
Sejumlah guru honorer di seluruh Indonesia telah mengikuti tes tersebut yang dilaksanakan secara online.
Sebuah kisah mengharukan datang dari daerah Karawang. Di mana saat itu, ada seorang guru honorer yang telah berusia senja masih nampak semangat mengikuti tes PPPK.
Baca Juga: Jam Tayang FTV, Sabtu 18 September 2021, Berikut Jadwal Lengkap Acara SCTV Hari Ini
Dikutip dari Instagram @kepoin_trending, guru honorer tersebut nampak berjalan menggunakan tongkat menuju ruangan tes.
Beberapa orang yang berada di lokasi terlihat membantu guru honorer tersebut. Namun, karena dikhawatirkan terlambat sang pahlawan tanda jasa itu digendong oleh seorang laki-laki.
Tangisnya pun pecah saat sampai di ruangan ujian diduga karena merasa kelelahan.
Dikutip dari Instagram @kepoin_trending, guru honorer tersebut nampak berjalan menggunakan tongkat menuju ruangan tes.
Beberapa orang yang berada di lokasi terlihat membantu guru honorer tersebut. Namun, karena dikhawatirkan terlambat sang pahlawan tanda jasa itu digendong oleh seorang laki-laki.
Tangisnya pun pecah saat sampai di ruangan ujian diduga karena merasa kelelahan.
Baca Juga: Pantas Saja Chef Juna Pamit dari MasterChef Indonesia, Bakal Diganti Sosok Ini? Chef Arnold: Take Care Bro
Ibu Imas Kustiani S.Pd (53th) seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang tak kenal lelah dan putus asa untuk memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 7 tahun,” bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Diketahui guru honorer tersebut bernama Imas Kustiani S.Pd yang telah berusia 53 tahun. Ia juga tengah mengidap penyakit stroke.***
Ibu Imas Kustiani S.Pd (53th) seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang tak kenal lelah dan putus asa untuk memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 7 tahun,” bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Diketahui guru honorer tersebut bernama Imas Kustiani S.Pd yang telah berusia 53 tahun. Ia juga tengah mengidap penyakit stroke.***