Desa Digital mendapat penghargaan tersebut karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris Everton vs Liverpool Imbang, Rekor Menang The Toffees 'Hancur'
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar mengembangkan aplikasi Sapa Warga. Sapa Warga dikembangkan untuk memangkas jarak komunikasi masyarakat dengan pemerintah. Hingga kini sudah 40.000 Ketua RW mengakses Sapa Warga.
“Kami pun mempunyai aplikasi untuk masyarakat agar bisa berkomunikasi dengan pemerintah, dan akan kami bagikan sekitar 50 ribu gadget (gawai)sebagai alat penunjang,” ucap Kang Emil.
Menurut Emil, di sektor perikanan, ribuan kolam sudah menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun.
Baca Juga: Gurauan Rossi: Virus Corona Ini Pintar, Pilih Saya dan Ronaldo
Selain itu, sejumlah desa sudah mulai memasarkan hasil pertanian melalui e-commerce. Hal itu menguntungkan petani dan konsumen, karena alur distribusi yang kerap melambungkan harga, dapat dipangkas.
“Itu semua, sangat COVID-19 friendly. Bisa dilakukan di rumah tidak perlu keluar tapi tetap mendapat pemasukan,” katanya. “Selama COVID-19, desa sudah terbiasa dengan sistem digital. Jadi saya ingin terus meningkatkan ekonomi perdesaan,” tambahnya.***