Khutbah Jumat Singkat Jelang Idul Adha : Dahsyatnya Pahala dan Keutamaan Ibadah Kurban

- 1 Juli 2022, 08:23 WIB
Ilustrasi contoh Khotbah Jumat Tentang Idul Adha
Ilustrasi contoh Khotbah Jumat Tentang Idul Adha /Pixabay/Jpeter12

 

 
 
BERITA KBB - Umat Islam Islam akan kembali merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H pada hari Minggu 10 Juli 2022.
 
Pahala menyembelih hewan kurban dengan niat Taqarrub Ilallah (niat mendekatkan diri kepada Allah) adalah menjadi orang yang Shalih di hadapan Allah. Dan itu adalah sebaik-baik pahala di sisi Allah. Mengapa pahalanya langsung diganjar Allah sebagai orang yang Shalih? 
 
Karena menyembelih hewan kurban merupakan suatu ibadah yang mulia dan bentuk pendekatan diri pada Allah. Bahkan seringkali ibadah kurban digandengkan dengan ibadah salat.
 
 
Allah Ta’ala berfirman :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
 
“Dirikanlah salat dan berkurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2).
 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda seperti yang dituturkan Abu Hurairah :
 
“Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rezeki) dan tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah).
 
Menurut kitab Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, beberapa pendapat ulama mengatakan karena Allah Ta'ala memerintah dan juga ada peringatan dari Rasulullah, maka kurban ini dihukumi wajib bagi yang mampu. Meski pendapat ulama lainnya adalah Sunnah muakkad (sunah yang dikuatkan).
 
 
Bahkan menurut kitab fiqh shahih sunnah, pahala berkurban sangat melebihi pahala sedekah. Yakni ibadah kurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang semisal dengan hewan kurban.
 
Keutamaan lain kurban adalah bisa menenangkan hati karena merasa kita sudah melepaskan diri dari tanggungan kepada Allah untuk berkurban.
 
Dalam buku berjudul Adhwa-ul Bayan fii Iidhohil Qur’an bil Qur’an, Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, janganlah meninggalkan ibadah kurban jika seseorang mampu untuk menunaikannya. 
 
 
Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan, “Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu dan ambil perkara yang tidak meragukanmu.”
 
Jadi selayaknya bagi mereka yang mampu agar tidak meninggalkan berkurban. Karena dengan berkurban akan lebih menenangkan hati dan melepaskan tanggungan.
 
Dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa yang ingin dicapai dari ibadah kurban adalah keshalihan kepada Allah, keikhlasan, dan sekaligus ketakwaan. Artinya, bukan hanya daging atau darahnya.
 
AllahTa’ala berfirman :
 
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
 
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37)
 
Jadi, bukanlah yang dimaksudkan hanyalah menyembelih saja. Sebab yang diharapkan Allah Ta'ala bukanlah daging dan darah kurban tersebut. 
 
Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu dan dialah yang pantas diagung - agungkan. 
 
Yang Allah Ta'ala kehendaki dari kurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang lurus dari hambaNya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.
 
Berikut keutamaan berkurban pada hari raya idul adha :
 
1. Disukai Allah SWT
 
Telah menceritakan kepada kami Abu Amr Muslim bin Amr Al Hadzdza' Al Madani, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Nafi'Ashshabigh Abu Muhammad, dari Abul Mutsanna, dari Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Aisyah, sesungguhnya 
Rasulullah shalallahu' alaihi wasallam bersabda:
 
"Tidak beramal anak Adam pada hari Nahr (idul adha) yang paling disukai Allah selain daripada mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Kurban itu akan datang kepada orang-orang yang melakukannya pada hari kiamat dengan tanduk, rambu, dan kukunya. Darah kurban itu lebih dahulu jatuh ke Allah sebelum jatuh ke atas tanah. oleh sebab itu, berkurbanlah dengan senang hati."
 
2. Jadi Kendaraan di Akhirat
 
Imam Rafi'i dan Imam Ibnurrif'ah menuturkan hadist: azhzhimuu dhahaayakum fa innaha' alashshiraathi mathaayaakum.
 
Artinya: Besarkanlah hewan - hewan kurban kalian, karena sesungguhnya hewan itu akan menjadi tumpangan kalian di shirath (jembatan).
 
3. Pahala di setiap satu tetes darah hewan kurban
 
Telah mengabarkan kepada kami Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Abdan, telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Ubaid, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ali Assirafi, telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid, telah menceritakan kepada kami Sallam bin Miskin, dari 'A-idzillah, dari Abu Dawud, dari Zaid bin Arqam Radhiyallahu'anhu, bahwasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam:
 
"Apakah kurban - kurban ini? Beliau menjawab: Sunnah bapak kamu sekalian, Ibrahim 'alaihissalam."
 
Sahabat bertanya: Pahala apa yang kami dapatkan darinya?
 
Rasulullah menjawab, "Setiap tetes darah satu kebaikan."
 
4. Pahala di setiap helai rambut
 
Telah mengabarkan kepada kami Abu Abdillah Al Hafizh, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah al Bazzas di Baghdad, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Maslamah al Wasithi telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, telah mengkhbarkan kepada kami Sallam bin Miskin, dari 'A-idzillah bin Abdullah Al Mujasyi'i, dari Abu 
 
Dawud Assabi'i, dari Zaid bin Arqam Radhiyallahu'anhu, beliau berkata:
"Kami bertanya: Wahai Rasulullah apakah kurban-kurban ini? Beliau menjawab: Sunnah (tuntunan) bapak kalian, Ibrahim."
 
Zaid bin Arqam berkata: kami bertanya: "Pahala apa yang kami dapatkan darinya? Rasulullah menjawab: Setiap rambutnya adalah satu kebaikan."
 
Zaid bin Arqam berkata: Kami menjawab: Wahai Rasulullah bagaimana dengan bulunya?"
 
Beliau menjawab, "Setiap rambut dari bulunya adalah kebaikan".
 
5. Dimohonkan ampun 10 malaikat hingga kiamat
 
Dari Syaidina Ali Karrromallahu Wajhah berkata:
 
"Siapa yang berangkat dari rumahnya hendak membeli hewan kurban, maka setiap langkahnya memperoleh 10 kebaikan, dan dihilangkan 10 keburukannya, serta dinaikkan 10 derajatnya."
 
"Apabila berbicara dianggap bertasbih dan ketika membayarkan harga/uangnya setiap dirhamnya memperoleh 700 kebaikan dan ketika meletakkan hewan itu di atas tanah untuk disembelih, maka Allah menjadikan setiap tetes darahnya malaikat sejumlah 10 orang malaikat yang selalu beristighfar untuknya sampai kiamat."
 
"Dan waktu daging kurban itu dibagikan, maka setiap potongannya seperti memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail alaihisalam."***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x