Antisipasi Potensi Gempa Susulan, BMKG Pasang Perangkat Informasi pada Setiap Posko di Mamuju

- 19 Januari 2021, 16:08 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau kantor Gubernur Sulawesi Barat yang hancur akibat gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021.
Presiden Joko Widodo meninjau kantor Gubernur Sulawesi Barat yang hancur akibat gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021. /ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

BERITA KBB - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Senin, 18 Januari 2021, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah diguncang gempabumi sebanyak 31 kali,ermasuk gempabumi dengan pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 14.35 Wita dengan kekuatan M5,9, lalu pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 02.28 Wita dengan kekuatan M6,2, kemudian pada Sabtu 16 Januari 2021 pukul 07.32 Wita dengan kekuatan M5,0 serta pada Senin 18 Januari 2021 pukul 11.11 dengan kekuatan M4,2.

BMKG melaporkan gempabumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, merupakan jenis gempa kerak dangkal atau _shallow crustal earthquake_ yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif sehingga potensi gempa susulan diprakirakan masih akan terjadi.

Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono mengatakan bahwa BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi di setiap posko yang terdapat di Kabupaten Mamuju.

Baca Juga: V BTS Berubah Menyerupai Dewa Api yang Super Tampan di Atas Panggung

"BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi yang ada di setiap posko ini, sehingga rekan-rekan yang ada di posko mendapatkan informasi sesegera mungkin, kurang lebih 2-3 menit setelah kejadian gempa bumi," ucap Rahmat dalam video conference pada Senin 18 Januari 2021 langsung dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulbar.

Rahmat mengungkapkan bahwa setiap terjadi bencana seringkali terdapat informasi yang simpang siur atau tidak akurat yang menimbulkan kepanikan serta beredarnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Informasi yang simpang siur akan menimbulkan keresahan sekaligus kepanikan masyarakat dengan isu yang belum tentu benar atau _hoax_, seperti misalnya apabila terjadi guncangan sedikit saja pasti akan membuat keresahan masyarakat semakin meningkat," ungkap Rahmat.

Baca Juga: Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana Terus Ajak Warga Dukung Vaksin Covid-19, Demi Kepentingan Semua

Rahmat berharap dengan adanya pemasangan perangkat ini, informasi dari BMKG dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat serta digunakan sebagai acuan dalam bertindak menghadapi potensi gempa susulan.

"Sekiranya memang misalnya terjadi gempa dan tidak berpotensi tsunami, hal itu dapat segera tersampaikan kepada masyarakat sekitar tempat terdampak di Kabupaten Mamuju dan sekitarnya sehingga tidak membuat keresahan yang berlebihan," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x