Begini Kisah Hidup Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang Tak Banyak Orang Ketahui

- 27 Januari 2021, 22:39 WIB
Rindu Pertunjukan Seni Budaya di Akhir Pekan, Dedi Mulyadi Ungkap Falsafah Wayang dan Dalang
Rindu Pertunjukan Seni Budaya di Akhir Pekan, Dedi Mulyadi Ungkap Falsafah Wayang dan Dalang /Instagram/@dedimulyadi71/.*/Instagram/@dedimulyadi71


BERITA KBB - Anggota DPR RI fraksi Golkar Dedi Mulyadi, bercerita kepada Deddy Corbuzier tentang kisah hidupnya waktu kecil, dimana sosok ibu baginya merupakan sosok panutan bagi Dedi Mulyadi sampai sekarang.

Dedi Mulyadi menceritakan kisahnya ketika kecil ingin sekali memiliki sepeda roda tiga, akan tetapi keinginan tersebut belum bisa ia capai karena tak memiliki uang dikala itu. Setelah Dedi Mulyadi kecil memiliki uang yang cukup untuk membeli sepeda seusai berkhitan, uang tersebut tak dibelikan sepeda oleh sang ibu, melainkan dibelikan emas setengah gram.

"Ibu saya bawa saya kepasar, di pasar ibu saya belikan saya emas setengah gram ketika itu saya marah dong. Saya pengen sepeda malah dibelikan emas, dan saya ngamuk, belanjaan ibu saya tendangin, merica saya tendangin, tapi ibu saya masih teguh dengan pendiriannya," kata Dedi Mulyadi di podcast youtube chanel Deddy Corbuzier, Rabu 27 Januari 2021.

Baca Juga: ARMY, Kabar Gembira Untukmu, BTS mendapatkan lima nominasi untuk Penghargaan Musik Korea 2021

Baca Juga: Menaker Ida Jelaskan Sembilan Strategi Pembangunan Ketenagakerjaan

Dedi Mulyadi lanjut bercerita ketika ia kelas 1 SD, dirinya ingin sekali memiliki domba dan mengembala doma. Saat itu ia tak memiliki uang dan sang ibunda berinisiatif untuk menjual emas yang ada di jari manis Dedi.

"Cincin saya itu laku Rp.8000, dan akhirnya bisa beli domba dengan harga Rp. 7500, sisanya dibikin kandang. Dari situ saya menjadi pengembala, jumlah domba saya berkembang terus dan ibu saya yang menemanin saya setiap hari," ujarnya.

Saat menemani dirinya, Dedi mengatakan bahwa disaat musim hujan seperti sekarang, sang ibu sering mendapatkan jamur yang bisa dibawa pulang untuk dimasak sebagai lauk dirumah. Bukan hanya itu, terkadang mencari belalang untuk dimasak untuk bekal makan esok harinya.

Baca Juga: Singapura Menyiapkan Pusat vaksinasi Covid-19 di 24 Kota HDB pada Akhir Maret

Baca Juga: Resmi Menjadi Kapolri Setelah Dilantik Presiden Jokowi, Listyo Sigit Prabowo Janjikan Polri yang Presisi

Dengan mata yang berkaca-kaca Dedi bercerita bahwa ibunya merupakan sosok ibu yang tak ingin menyusahkan ayahnya. Ketika tidak memiliki uang yang cukup, sang ibu menjual antingnya untuk membeli beras karena gaji sang ayah hanya cukup untuk tiga hari.

"Ibu saya unik, ketika anak-anaknya makan ibu saya selalu melihat kami anak-anaknya dari sudut. Ketika saya tanya umi udah makan, beliau menjawab udah makan aja jangan mikirin umi," ungkap Dedi.

Kebiasaan menahan lapar yang dilakukan oleh sang ibunda, mengakibatkan sang ibu kehilangan daya ingatnya. Hal itu baru diketahui oleh Dedi Mulyadi ketika dirinya menjadi Wakil Bupati Purwakarta.

Baca Juga: Jangan Lupa Saksikan TikTok Awards Indonesia 2020 Sabtu 30 Januari di RCTI, Ada Arya Saloka dan Amanda Manopo

Baca Juga: Show Champion Membatalkan Tayangan Hari ini karena Masalah COVID-19

"Saya baru tahu dari dokter, ternyata ibu saya kehilangan daya ingatnya karena sering menahan lapar. Akibatnya sering menahan lapar, ibu saya tidak tidur. Beliau membereskan kamar anaknya, membereskan rumah, menyiapkan makanan anak-anaknya," kata Dedi dengan nada berat.

Dengan kisah perjuangan sang ibu, dengantegas Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa ibunya adalah guru ekonomi terbaik di dunia. Hal itu karena tanpa adanya pendapatan yang pasti setiap bulannya, kesembilan anaknya bisa sekolah dan tanpa ada satu jengkal tanah yang dijual.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x