Lima Planet akan Sejajar pada 24 Juni 2022 Bisa Dilihat Tanpa Teropong dan Inilah Dampaknya

- 22 Juni 2022, 12:21 WIB
Fenomena planet sejajar 24 Juni 2022 jam berapa, apakah bahaya, tanda apa, dan apa yang akan terjadi? Berikut penjelasannya.
Fenomena planet sejajar 24 Juni 2022 jam berapa, apakah bahaya, tanda apa, dan apa yang akan terjadi? Berikut penjelasannya. /
 
 
BERITA KBB - Fenomena lima planet sejajar kembali lagi tahun ini. Uniknya, fenomena ini akan semakin terlihat di minggu terakhir Juni dari tanggal 21 hingga 30.
 
Dilansir dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), fenomena ini dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia. Adapun kelima planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
 
Fenomena yang disebut parade langit itu dapat disaksikan pada waktu subuh hingga 24 menit sebelum matahari terbit. 
 
 
Dalam pengamatan ini, dilakukan sesuai dengan waktu subuh masing-masing wilayah.
 
"Kan waktu subuh masing-masing wilayah itu berbeda-beda, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota. Jadi disesuaikan, kurang lebih ya sekitar jam set 5 sampai jam set 6," ujar Andi Pangerang selaku peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan dalam situs lapan, pada hari Jumat 3 Juni 2022.
 
Ditambah dengan bulan, fenomena benda langit berjejer ini akan semakin ramai selama satu minggu ke depan.
 
 
"Ada 8 hari (pengamatan fenomena langka), itu konjungsi sektet atau parade langit. Ada 6 benda langit di sini, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan," lanjutnya.
 
Andi menambahkan, sebenarnya tidak hanya lima planet saja yang terlibat, tapi juga ada Uranus, sehingga sebenarnya ini bukan lagi konjungsi kuintet (lima benda langit) melainkan konjungsi sektet (enam benda langit).
 
"Jadi ada 6 planet yang berjajar, ada Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus Kalau ditambah dengan Bulan pada tanggal 20-27 Juni, itu jadinya konjungsi septet," ungkapnya.
 
 
Terkait arahnya, tetap sama dan dapat disaksikan pada awal fajar astronomis atau waktu subuh, 72 menit sebelum matahari terbit hingga 24 menit sebelum matahari terbit.
 
Nantinya, lima planet akan berderetan secara berurutan, mulai dari Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Berikut ciri-ciri kelima planet tersebut.
 
1. Merkurius: Saat melihat dengan mata telanjang, Merkurius sangat rendah di timur-timur laut sekitar 30 hingga 40 menit sebelum matahari terbit.
 
2. Venus: Planet ini terbit sekitar pukul 3.30 pagi waktu setempat.
 
3. Mars: Biasanya terbit sebelum pukul 2 pagi waktu setempat. Warna Mars terlihat dengan rona oranye-kuningnya yang khas.
 
4. Jupiter: Saat melihat dengan teleskop, bagian barat planet ini sedikit lebih terang daripada bagian timurnya.
 
5. Saturnus: Terlihat seperti "bintang" kuning-putih terang yang bersinar dengan cahaya.
 
Andi memaparkan, untuk Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus secara kasat mata dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu. Namun, untuk mengamati Uranus memerlukan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm."
 
Karena kecerlangan Uranus hanya mencapai +5,9, nah ini kalau kondisi langit yang cukup redup tanpa polusi cahaya sebenarnya dapat kelihatan. Di wilayah perkotaan, batas kecerlangan +4,7 butuh alat bantu teleskop, teleskopnya kecil, berukuran 10 cm," tuturnya.
 
Fenomena berjejernya lima planet ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama pernah terjadi tahun 2004 dan akan terjadi lagi tahun 2041.
 
Para pakar astrologi meyakini bahwa posisi lima planet yang sejajar ini adalah penting.
 
Beberapa dari mereka meyakini posisi planet-planet yang sejajar akan menyebabkan perubahan energi yang sangat besar, mengubah kehidupan umat manusia dari kondisi perang ke titik damai dan harmoni yang lebih tenang.
 
Ini berarti kejahatan yang mengganggu umat manusia akhirnya bisa dikalahkan oleh cinta, penerimaan, dan kerja sama.
 
Lalu menurut penjelasan Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Clara Yatini mengatakan, jika fenomena lima pelanet sejajar ini bisa dilihat dari Indonesia.
 
Selain itu, dia pun menuturkan walaupun lima planet sejajar ini termasuk dalam fenomena langka, tapi hal ini tidak berdampak langsung bagi bumi.
 
Ia juga mengatakan, untuk mengamatinya bisa dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat pencitraan seperti teropong.
 
Pernyataan dari Clara ini, bisa disimpulkan bahwa fenomena langka yang akan terjadi pada tanggal 24 Juni 2022 ini, tidak ada dampaknya bagi bumi.***
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berita KBB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x