Network
BERITA KBB- Penyelidikan terhadap kasus tewasnya Brigadir J, masih terus dilanjutkan.
Ferdy Sambo selaku dalang dari penembakan Brigadir J sedang terus di lakukan pemeriksaan terkait motif dibalik pembunuhan berencana itu.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan Bharada E sebagai tersangka, namun ia kemudian mengajukan diri sebagai Justice Collaborator atau saksi pelaku yang berpihak pada penegak hukum.
Baca Juga: Kronologi Perencanaan Pembunuhan Brigadir J, Dimulai Pertengkaran Irjen Ferdy Sambo dengan Istri di Magelang
Tujuannya adalah untuk memberikan keterangan sejujur-jujurnya terkait informasi penting yang dia ketahui mengenai pembunuhan berencana ini.
Selain itu, Bharada E telah mengajukan permohonan kepada LPSK untuk menjadi terlindung. Namun hingga kini belum di terima karena Bharada E masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.
Tak hanya Bharada E, pihak kepolisian pun telah memeriksa Ferdy Sambo untuk mengetahui motif dibalik kasus jahat yang ia lakukan kepada Brigadir J.
Baca Juga: Paling Baru! Kumpulan Link Twibbon Memperingati Hari Pramuka Ke-61 Edisi 2022
FS mengatakan kalau ia emosi dan marah saat mendapat laporan dari istrinya soal Brigadir J yang telah melukai harkat dan martabat keluarganya.
Dari sanalah ia mulai merencanakan pembunuhan kepada Brigadir J hingga tewas. Namun hingga kini masih belum ada informasi jelas mengenai motif yang sebenarnya.
Akan tetapi dari berbagai sumber yang di dapat, saat melakukan agenda pertemuan dengan Ferdy Sambo dan Bharada E, untuk melakukan koordinasi terkait pengajuan permohonan perlindungan terhadap Bharada E.
Pihak LPSK mengakui diberikan amplop dengan tebal 1 cm. Ketika itu, satu dari 2 staf LPSK sedang menunaikan Sholat di mesjid Mabes Polri. Sementara 1 staf LPSK menunggu di ruang tunggu kantor propam.
Baca Juga: Link Twibbon Spesial Hari Pramuka Ke-61 2022, Mudah Diakses Pake Hape
Tiba-tiba di datangi seorang staf sambil memberikan map yang berisi dua buah amplop coklat dengan tebal 1 cm.
"Staf tersebut menyodorkan sebuah map yang di dalamnya terdapat 2 amplop coklat dengan ketebalan masing-masih 1 cm," ujar Edwin selaku wakil ketua LPSK.
Lantas, pihak LPSK tersebut kaget dan langsung menolak dan mengembalikan map tersebut yang berisi 2 amplop tebal.
"Nggak ada. Sudah patut di duga. Langsung staf kami tolak saja pemberian itu," lanjutnya.***
