Lembaga Sensor China Resmi Menghapus Pencarian Kata Kunci Protes dan Demo di Media Sosial, Ada Apa?

- 1 Desember 2022, 15:28 WIB
Warga di China melakukan demonstrasi besar-besaran meminta Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis China mundur.
Warga di China melakukan demonstrasi besar-besaran meminta Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis China mundur. /
  
 
BERITA KBB - Lembaga sensor di bawah pemerintah China dikabarkan segera menyensor dan menghapus seluruh pencarian di internet yang menggunakan kata kunci ‘demo’ atau ‘protes’.
 
Tindakan ini berhubungan dengan aksi protes besar - besaran warga China terkait aturan lockdown COVID-19 yang dirasa makin tak masuk akal. 
 
Tak hanya itu, mereka juga menuntut Presiden Xi Jinping untuk mundur.
 
 
Dilansir dari Al Jazeera, Senin 28 November 2022, mulai hari ini, masyarakat China tak bisa mengakses video amatir atau berita terkait demo di Weibo, sebuah media sosial serupa Twitter, milik China.
 
Hal serupa juga terjadi di aplikasi percakapan WeChat. Video yang menunjukkan para pedemo menuntut Xi Jinping mundur juga tak ada.
 
Sementara itu, di beberapa media asal China juga tak ada pemberitaan soal demo yang pecah pada akhir pekan lalu.
 
Tagar #A4 juga dikabarkan hilang dari pencarian di media sosial. Tagar ini adalah simbol dari aksi protes warga yang membawa kertas kosong ukuran A4.
 
 
Kota-kota besar di China pun dilanda protes besar-besaran seperti Beijing, Chengdu, Nanjing, Shanghai dan Wuhan.
 
Di Shanghai, polisi dilaporkan bentrok dengan para pendemo ketika petugas kepolisian berusaha memindahkan protes tersebut ke lokasi lain.
 
Sementara itu, di tepi salah satu sungai di Beijing, setidaknya ratusan orang berkumpul selama beberapa jam dan meneriakkan ‘Kami semua orang Xinjiang! Ayo orang China!’.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x