COVID-19 di China Semakin Meningkat, Warga China Protes di Delapan Kota Besar Hingga Desak Xi Jinping Mundur!

- 1 Desember 2022, 15:27 WIB
Pihak berwenang China di beberapa kota di negara itu melonggarkan pembatasan Covid-19 setelah adanya protes besar-besaran.
Pihak berwenang China di beberapa kota di negara itu melonggarkan pembatasan Covid-19 setelah adanya protes besar-besaran. /REUTERS/Thomas Peter/
  
 
BERITA KBB - Warga China di sejumlah wilayah seperti Beijing, Chengdu, Wuhan dan Nanjing demo besar-besaran terkait aturan lockdown COVID-19.
 
Kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut kini memang melonjak naik. Dalam empat hari terakhir, kasus infeksi baru di China mencapai hampir 40 ribu kasus.
 
Dalam demo ini, sejumlah tuntutan disampaikan. Salah satunya adalah warga meminta agar Presiden Xi Jinping mundur.
 
 
Dilansir dari Channel News Asia, Senin 28 November 2022, demo ini memprotes kebijakan nol-COVID China yang dirasa melelahkan. 
 
Bahkan setiap orang yang akan memasuki Beijing diminta untuk melakukan tes swab selama tiga hari berturut-turut.
 
Amarah warga juga bertambah akibat terjadinya kebakaran di Urumqi, Xinjiang. 
 
Sejumlah pihak menilai, lockdown di China menyebabkan penyelamatan korban kebakaran tersebut terlambat.
 
Kota - kota besar di China pun dilanda protes besar - besaran seperti Beijing, Chengdu, Nanjing, Shanghai dan Wuhan.
 
Di Shanghai, polisi dilaporkan bentrok dengan para pedemo ketika petugas kepolisian berusaha memindahkan protes tersebut ke lokasi lain.
 
Sementara itu, di tepi salah satu sungai di Beijing, setidaknya ratusan orang berkumpul selama beberapa jam dan meneriakkan ‘Kami semua orang Xinjiang! Ayo orang China!’
 
Dalam beberapa dekade, pemerintahan Partai Komunis China (PKC) jarang menghadapi aksi demonstrasi dari warga. 
 
 
Tapi saat ini, demonstrasi yang dimulai sejak Jumat telah menyebar dan meluas ke kota-kota lain, termasuk ibu kota Beijing.
 
Protes di salah satu universitas elit di Beijing pada Minggu dimulai sekitar pukul 11:30 waktu setempat. 
 
Awalnya beberapa mahasiswa membawa plakat protes di pintu masuk kantin, kemudian banyak lainnya yang ikut bergabung.
 
Di Wuhan, kota yang disinyalir sebagai awalnya COVID-19 menyebar pada 2019, juga dilanda protes. 
 
Sebuah jalanan di pusat kota tersebut pada malam hari dipenuhi oleh banyak orang yang bersorak menuntut diakhirinya lockdown.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x