Dampak Perubahan Iklim: Risiko Banjir, Polusi di Jakarta Sumbernya Transportasi Hingga Harus Tingkatkan RTH!

- 1 Desember 2022, 20:27 WIB
Dampak Perubahan Iklim: Risiko Banjir, Polusi di Jakarta Sumbernya Transportasi Hingga Harus Tingkatkan Ruang Terbuka Hijau!
Dampak Perubahan Iklim: Risiko Banjir, Polusi di Jakarta Sumbernya Transportasi Hingga Harus Tingkatkan Ruang Terbuka Hijau! /Instagram.com/banyuwangi_bersatu/
 
 
BERITA KBB - Risiko banjir di Jakarta akan terus meningkat menyusul perubahan iklim yang terjadi saat ini.
 
Chairman of Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI), Mahawan Karuniasa mengatakan, hal itu bisa terjadi karena permukaan bumi semakin meningkat.
 
"Terkait perubahan iklim, kondisi Jakarta sekarang pada perubahan itu risiko banjir terutama akan meningkat, karena dengan suhu permukaan bumi yang semakin meningkat, menembus 1,5 derajat celcius, maka cuaca ekstrem meningkat," ujar Mahawan, Senin 28 November 2022.
 
 
"Dampak cuaca ekstrem itu, Jakarta tanpa perubahan, maka wilayah yang akan tergenang banjir meningkat," lanjutnya.
 
Mahawan mengatakan, polusi udara di Jakarta juga akan terus meningkat menyusul perubahan iklim yang terjadi.
 
"Terkait polusi udara, emisi, jelas sumbernya adalah transportasi. Jadi tanpa ada perubahan, maka polusi akan terus meningkat," ujarnya.
 
Dia mengatakan, polusi tersebut juga sangat berdampak pada kesehatan. Apalagi, hasil penelitian juga menunjukkan umur masyarakat Jakarta berkurang hingga 5,5 tahun karena polusi udara.
 
 
"Oleh karena itu, transportasi umum harus nomor satu," ujarnya.
 
Selain itu, ujar dia, keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
 
Salah satunya adalah dengan memperbanyak RTH privat dan vertikal
 
"Karena kalau kita harus bongkar-bongkar tempat, gedung diganti itu kan mahal mendorong RTH privat dan vertikal karena keterbatasan lahan," ujar Dosen Studi Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) itu.
 
Lebih lanjut, ujar Mahawan, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah berbagai dampak perubahan iklim di Jakarta adalah dengan mengambil peluang pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
 
 
Menurut dia, peluang tersebut harus diambil untuk melakukan restorasi wilayah Jakarta.
 
"Atau yang radikal, kita mengambil peluang IKN memindahkan Ibu Kota dengan merestorasi Jakarta," ujarnya.
 
Restorasi di antaranya adalah mengembalikan tempat - tempat sesuai peruntukkannya. 
 
Misalnya, tempat yang semula basah seperti rawa agar dikembalikan lagi menjadi rawa.
 
"Masyarakat juga jangan tinggal di situ karena kalau banjir, nanti tergenang. Mereka harus tinggal di tempat yang mungkin pengembangan vertikal seperti rumah susun (rusun) dan lainnya," ujarnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x