Bantah Keterangan Sambo yang Sebut Putri Tak Cerita, Arif Rachman: Yang Cerita FS dan PC

- 15 Januari 2023, 23:22 WIB
Arif Rachman dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J, ia mengungkap bahwa Ferdy Sambo marah kepadanya di telepon./Antara/
Arif Rachman dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J, ia mengungkap bahwa Ferdy Sambo marah kepadanya di telepon./Antara/ /
 
 
BERITA KBB - Terdakwa Arif Rachman membantah pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut, Putri Candrawathi sama sekali tidak membeberkan skenario Ferdy Sambo soal polisi tembak polisi di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat 13 Januari 2023.
 
Arif memastikan, Putri juga cerita soal skenario polisi tembak polisi yang menyebut dirinya alami pelecehan seksual oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Duren Tiga.
 
Eks Wakaden B Paminal Polri itu mendapatkan cerita skenario polisi tembak polisi saat memeriksa keduanya di rumah Saguling pada Minggu, 10 Juli 2022.
 
Hal itu Arif ungkap ketika diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan berencana Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 13 Januari 2023.
 
 
Awalnya, Ketua Majelis Hakim Ahmad Suhel mengonfirmasi perbedaan keterangan Arif Rachman dengan Ferdy Sambo. Sebab, berdasarkan keterangan Sambo, selama pemeriksaan oleh Paminal, dialah yang menceritakan semua skenarionya.
 
Sementara, berdasarkan keterangan eks Wakaden B Paminal Polri itu, Putri Candrawathi juga menuturkan cerita skenario Sambo di Duren Tiga.
 
“PC tidak bercerita, semua yang cerita Ferdy Sambo. Dia (PC) cuma bisa menangis - menangis saja, betul begitu?” tanya Hakim.
 
 
“Kalau keterangan saya, yang cerita Putri dan FS,” ujar Arif.
 
“Dua - duanya?”
 
“Dua - duanya,” ujarnya.
 
“Saudara yang mencatat?”
 
“Catat Yang Mulia,” ujar Arif.
 
“Inikan sudah rangkaian peristiwa seperti itu, maka yang saya tanyakan ke saudara ada kejanggalan gak itu?” tanya Hakim.
 
“Mohon izin, untuk peristiwa yang di mana Yang Mulia?” tanya Arif.
 
“Semua tadi mulai dari rangkaian awal ke RS Keramat Jati, ke atas ditegur, pada malam itu dilakukan pemeriksaan. Maka saya tanya, yang cerita gamblang itu PC atau FS?” tanya Hakim.
 
Pada momen inilah, Arif memastikan bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang menceritakan skenario polisi tembak polisi di Duren Tiga.
 
“Awal mula Bu PC mau cerita peristiwa Magelang, tapi Pak FS ‘udah, udah mah cerita aja yang sampai ke Duren Tiga’, akhirnya bu PC cerita dia nyampai di rumah, masuk rumah, masuk kamar kemudian bu PC ganti baju, mandi dulu kalau gak salah baru ganti baju, terus katanya datang Yosua,” ujar Arif.
 
“Oke gak usah detaillah itu, kemudian apa yang diceritakan Ferdy Sambo?” tanya Hakim.
 
“Ketika cerita ‘saya dipegang’ itu nangis yang mulia gak bisa ngomong itu ditambahkan keterangannya oleh Ferdy Sambo,” papar Arif.
 
“Apa yang ditambahkan Sambo?”
 
“Iya itu Yosua keluar dari kamar baru terjadi tembak - tembakan,” ujarnya.
 
“Sampai di situ saudara tidak ada kecurigaan sama sekali?” tanya Hakim.
 
“Gak ada yang mulia, terus terang yang mulia, saya melihat kondisi saat itu, beliau berdua kan pimpinan saya, saya juga kasihan melihat kondisinya saat itu, karena saya gak pernah melihat Bu PC dan Pak FS nangis - nangis seperti itu, jadi saya juga ikut terharu yang mulia, bahkan mikir kok tega ada yang berbuat begini sama istri pimpinan saat itu,” ujar Arif.
 
Arif mengatakan, baru sadar keterangan Sambo dan Putri merupakan skenario ketika ia menyaksikan rekaman CCTV yang memperlihatkan Yosua masih hidup ketika Sambo datang.
 
“Kemudian menjadi percaya atau sebut wah gak bener nih, itu kapan?”
 
“Menonton (CCTV) itu yang mulia,” ujar Arif.
 
“Dan itu detail saudara beri tahu ke Hendra Kurniawan?”
 
“Detail yang mulia,” pungkas Arif.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x