Jelang Pemilu 2024, Puan dan Yusril Disebut Bukan Sosok yang Ideal dan Berpotensi Rusak Harapan PDIP!

- 3 Februari 2023, 10:18 WIB
Logo PDIP.
Logo PDIP. /Dok PDIP/
 
 
BERITA KBB - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menilai duet Puan Maharani sebagai capres dan cawapres Yusril Ihza Mahendra di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berpotensi merusak harapan PDI Perjuangan (PDIP) yang menginginkan menang tiga kali berturut - turut alias hattrick.
 
Sebagaimana diketahui, PDIP telah memenangkan dua kali putaran pemilu secara berturut - turut, yakni 2014 dan 2019. 
 
Partai berlambang kepala banteng itu kini berharap bisa menang kembali pada Pemilu 2024 mendatang.
 
 
Efriza menilai, pasangan Puan dan Yusril tidak punya kekuatan besar di antara tiga daerah potensial besar pemilih seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
 
Selain itu, pasangan ini diprediksi tak akan menimbulkan antusiasme pemilih. 
 
Sebaliknya, duet ini justru akan membingungkan banyak orang karena keduanya jarang menyentuh isu tertentu yang dekat dengan masyarakat.
 
"Tak adanya lemparan isu yang patut disorongkan kepada masyarakat, sebab keduanya tidak punya segmen isu dari rekam diri masing - masing. Yusril amat dikenal sebagai pakar hukum tata negara semata, tidak punya sisi sensitivitas terhadap suatu masalah tertentu yang berhubungan dengan masyarakat banyak," ucap Efriza.
 
Oleh sebab itu, dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Sutomo ini menilai, wajar jika bukan wacana Puan-Yusril yang menguat di PDIP, tetapi justru ajakan berupa sindiran yang menyuruh Yusril bergabung ke PDIP dan meninggalkan Partai Bulan Bintang (PBB).
 
 
Efriza menilai, PDIP akan berisiko besar jika berpasangan dengan Yusril. Peluang hattrick berpotensi lenyap dan justru menguntungkan elektoral PBB.
 
"PDIP akan berisiko besar jika berpasangan dengan Yusril. Peluang hattrick malah potensial lenyap, malah menguntungkan PBB dari segi elektoral sebab menyumbang peningkatan potensi suara - suara di daerah untuk partai ini," tutur dia.
 
Efriza juga menyoroti keputusan PBB yang masuk gerbong PDIP mendukung sistem proporsional tertutup. 
 
Menurutnya, kedua parpol itu hanya cocok dari segi proporsional tertutup, namun tidak ideal sebagai capres dan cawapres.
 
Meski begitu, Yusril dianggap sangat potensial jika di 2024 maju sebagai tim sukses dari pasangan PDIP. Mengingat, dia memiliki kepakaran hukum tata negara dan pemerintahan yang mumpuni.
 
"Pasangan Puan-Yusril bukan pasangan yang ideal malah membagongkan. PDIP-PBB hanya baik dalam bekerja sama seperti Pemilu Proporsional Tertutup, bukan jadi pasangan ideal di Pilpres 2024," tutur dia.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x