Larangan Jilbab Pramugari Jadi Kontroversi, Wapres Bahkan Soroti Polisi yang Kini Boleh Pakai Jilbab

- 6 Februari 2023, 09:44 WIB
Wapres Ma’ruf Amin ./antaranews.com
Wapres Ma’ruf Amin ./antaranews.com /
 
BERITA KBB - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan atensinya soal pelarangan jilbab yang terjadi di maskapai penerbangan, khususnya bagi pramugari. 
 
Dia akan memastikan, apakah benar aturan larangan berjilbab bagi pramugari itu benar ada atau tidak.
 
"Jadi kalau ada larangan berjilbab, agak aneh, barangkali. Saya gak cek, perlu diteliti itu," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, seperti dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Senin 6 Februari 2023.
 
 
Ma'ruf mengaku, aturan seperti ini aneh karena kini di TNI-Polri atau perguruan tinggi lainnya tak ada pelarangan memakai jilbab. Maka itu, menanggapi hal ini, dia akan mengecek soal kejadian ini.
 
"Sampai sekarang ini gak ada larangan berjilbab, itu gak ada. Bukan lagi di polisi, di tentara, juga sudah orang berjilbab dan di mana - mana, perguruan tinggi, di mana - mana," ujarnya.
 
Kontroversi Jilbab Pramugari, Wapres Ma'ruf: Larangan AnehIDN Times/Irfan Fathurohman
Perlu diketahui, awal dugaan pelarangan penggunaan jilbab bagi pramugari diungkapkan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade. 
 
 
Dia mengungkapkan ada larangan penggunaan jilbab pramugari Garuda yang berkenaan dengan tata cara berpakaian muslimah sebagai pramugari.
 
"Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Kita lihat di berbagai maskapai yang ada, sudah banyak pramugari yang berjilbab. Bahkan di Citilink sudah ada yang berjilbab. Tapi di Garuda masih ada aturan yang melarang pramugari - pramugarinya untuk menggunakan busana muslim berjilbab untuk menutup aurat," ujar Andre seperti dilihat dari rekaman saat rapat, Senin 6 Februari 2023.
 
 
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat ini mengaku resah, karena maskapai diduga membatasi pramugarinya memakai jilbab. 
 
Dia mengungkapkan, pada kehidupan sehari - hari saat tidak bertugas sebagai awak kabin, para pramugari tersebut menutup auratnya dengan berjilbab.
 
"Saya mengusulkan kepada Garuda, meski Gerindra bukan partai Islam tapi Gerindra memahami aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kami ingin memperjuangkan, meminta Pak Dirut beserta jajaran untuk melakukan evaluasi aturan, bagaimana tata cara berpakaian busana muslim bagi awak kabin atau pramugari Garuda yang ingin melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam, dengan menutup aurat, dengan memakai jilbab," ujar Andre.
 
"Citilink bisa, kenapa Garuda tidak? Maskapai swasta yang lain juga bisa, kenapa Garuda tidak. Tinggal kebijakan Pak Dirut dan jajarannya. Itu aspirasi dari umat Islam yang ada di Garuda," ujarnya.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x