Heboh Ahli Seismik Frank Hoogerbeets Ramalkan Gempa Bumi di Indonesia Timur, BMKG Berikan Respons Tegas

- 8 Maret 2023, 09:18 WIB
Frank Hoogerbeets Ramalkan akan kembali terjadi gempa bumi besar di Indonesia.
Frank Hoogerbeets Ramalkan akan kembali terjadi gempa bumi besar di Indonesia. /Instagram/@warungjurnalis/
 

Berita KBB - Ahli seismik asal Belanda yang tergabung dalam Solar System Geometric Survey (SSGEOS) Frank Hoogerbeets kembali menghebohkan jagad maya dengan prediksi gempa buminya.

Hoogerbeets yang sempat jadi sorotan karena meramalkan terjadinya gempa bumi Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, diketahui memprediksi potensi terjadi gempa bumi di wilayah Indonesia bagian timur pada sekitar 3 - 4 Maret 2023.

Berdasarkan unggahan akun Twitter SSGEOS pada Selasa 28 Februari 2023 lalu, wilayah Indonesia yang disebut berpotensi mengalami gempa bumi yakni sebagian wilayah Sulawesi barat dan wilayah Bali - Lombok, dan berdampak hingga Laut Banda dan Halmahera.

Baca Juga: Tak Kalah Istimewa dari Bulan Ramadhan, Inilah Pengertian Hingga Keutamaan Nisfu Sya'ban

Dalam 1 garis sejajar, wilayah yang diprediksi terjadi gempa juga meliputi Filipina, Jepang, dan Semenanjung Kamchatka di Rusia.


Kabar terbaru yang diperoleh, pada Selasa 7 Maret 2023 kemarin, gempa bumi terjadi di wilayah Pulau Mindanao, Filipina sekitar pukul 13.16 siang. Gempa itu berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 8 kilometer dilansir Pusat Geologi Amerika Serikat.


Menanggapi ramalan gempa bumi Frank Hoogerbeets, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi waktunya, baik hari, tanggal, jam, menit hingga detiknya.


“Wilayah Indonesia tidak dapat terhindar dari gempa bumi. Letak wilayah Indonesia yang diapit 3 hingga 4 lempeng dunia inilah yang menyebabkan kejadian-kejadian gempa bumi di Indonesia,” tulis BMKG dalam artikel yang dirilis pada Senin 6 Maret 2023.


Adapun terkait proses terjadinya gempa bumi, BMKG menegaskan bahwa lempeng-lempeng terus bergerak akibat panas dari inti bumi. Ketika sudah tidak dapat menahan partikel panas, maka lempeng akan bergerak dan terjadilah bencana tersebut.


“Waktu dari pergerakan lempeng untuk melepaskan energinya inilah yang belum dapat diprediksi sampai saat ini,” lanjutnya.

Baca Juga: Peresmian Flyover Kopo Hingga 3 Lokasi Infrastruktur Pengendali Banjir oleh Presiden Jokowi di Kota Bandung

Terkait gempa bumi di wilayah Laut Banda, Halmahera dan Sulawesi yang disebut Hoogerbeets akan terjadi pada 3 - 4 Maret kemarin, BMKG menjelaskan bahwa gempa di Sulawesi dipengaruhi oleh 50 sesar dan 1 subduksi megathrust di sana.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x