Mahasiswa Universitas Udayana Bakal Gelar Aksi Terkait Penetapan Tersangka Korupsi Dana SPI, Rektor Siap Hadir

Berita KBB - Menanggapi penetapan Rektor Universitas Udayana Prof I Nyoman Gde Antara sebagai tersangka korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), mahasiswa berencana gelar aksi di kampus Bukit Jimbaran, Rabu 15 Maret 2023 sore ini.

Dilansir Antaranews, Ketua BEM PM Universitas Udayana, I Putu Bagus Padmanegara menyebut bahwa aksi yang digelar terbuka itu tidak hanya berupa audisi internal. Ada sejumlah isu yang sudah disiapkan yang menjadi poin penting para mahasiswa.

“Kami pastikan tuntutan tidak menguap begitu saja. Kita akan ada aksi yang memang aksi konkret, aksi tuntutan, bukan hanya simbolis,” ujar Padma kepada awak media.

Baca Juga: Daftar Pemain FTV SCTV Rasa Ini Salah Waktu, Salah Satunya Ada Ridwan Ghany dan Yuriska Patricia

Lanjutnya, jika aksi tersebut belum berhasil, maka mahasiswa akan terus menyuarakan tuntutan mereka. Hal ini disebutnya demi untuk para mahasiswa Universitas Udayana.

“Kami akan terus bergerak sampai akhirnya ada kesepakatan untuk menghapus SPI dan poin-poin lainnya,” tegas Padma.

Terkait tuntutan mahasiswa dalam aksi yang bertujuan mempertemukan mahasiswa dengan pimpinan rektorat dan dekanat ini, salah satunya adalah penghapusan dana SPI, atau setidaknya pembenahan sistem demi menghindari komersialisasi pendidikan.

Dalam aksi yang akan dihadiri Wakil Rektor II, Wakil Rektor III dan Rektor Prof Antara sendiri secara langsung ini, para mahasiswa juga mendesak Kejati Bali untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dana SPI tersebut.

Mahasiswa juga mendesak adanya transparansi dana SPI yang sudah masuk sejak 2018. Diketahui, selama ini pihak kampus Universitas Udayana hanya mempublikasikan total dana yang diperoleh, tanpa ada rinciannya.

Baca Juga: Contoh Soal PTS Kelas 4 SD Tema 6 Subtema 2 Lengkap Beserta Kunci Jawaban 2023

Selain isu dana SPI tersebut, mahasiswa juga akan menyoal fasilitas yang diterima mahasiswa di kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Menurut mereka, fasilitas yang ada tidak layak dan berkebalikan dengan besarnya dana SPI.

Terkait digelarnya aksi para mahasiswa, Padma berharap pihak rektorat mau menerima para mahasiswa di Gedung Widya Sabha, dan mau berkomunikasi secara langsung, seperti pada aksi demonstrasi pada 2022 lalu.