Network
Diketahui, gempa bumi berkekuatan besar di Selandia Baru tergolong jarang sekali terjadi. Survei Geologi Amerika Serikat mencatat, ada 10 kali gempa berkekuatan lebih dari 4 magnitudo dalam 14 hari terakhir, dengan 2 di antaranya berpotensi tsunami.
Pada 4 Maret lalu pukul 08.40 waktu setempat, gempa mengguncang Kepulauan Kermadec dengan kekuatan 4,2 magnitudo dan berpusat di 37 kilometer barat Maketu, Selandia baru dengan kedalaman 337 kilometer.
Pada hari yang sama juga, pukul 01.19 dan 06.41 pagi, Kepulauan Kermadec diguncang gempa berkekuatan 5,0 dan 6,9 magnitudo dengan kedalaman 18 km dan 205 km, dengan guncangan yang disebut terakhir berpotensi tsunami.
Baca Juga: Profil dan Biodata Jeffry Reksa, Pacar Putri Delina, Calon Menantu Sule
Kemudian pada 6 Maret pukul 12.34 waktu setempat, gempa kembali mengguncang Kepulauan Kermadec dengan kekuatan 4,7 magnitudo dan kedalaman 36 kilometer.
Lalu pada 10 Maret pukul 08.04, gempa mengguncang Kepulauan Kermadec dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 404 kilometer.
Kemudian pada 13 Maret terjadi 2 guncangan gempa di Kepulauan Kermadec dan lepas pantai timur Pulau Selatan Selandia Baru masing-masing pukul 13.40 dan 14.37 waktu setempat, kekuatan gempa 5,0 dan 4,7 magnitudo dan di kedalaman 10 kilometer.
Pada 14 Maret pukul 23.45 waktu setempat, gempa kembali mengguncang Kepulauan Kermadec dengan kekuatan 4,6 magnitudo dan kedalaman 308 kilometer. Lalu pada 16 Maret hari inilah terjadi gempa berkekuatan 7,0 magnitudo dan berpotensi tsunami.
Teranyar, gempa kembali mengguncang pulau tersebut pukul 13.46 waktu setempat dengan magnitudo 5,0 dan berkedalaman 10 kilometer.***
