Tentara Rusia Divonis Penjara Usai Buka Mulut Soal Kejahatan Perang di Ukraina, Ini Alasannya Menurut Rusia

- 17 Maret 2023, 09:53 WIB
Tentara Rusia Divonis Penjara Usai Buka Mulut Soal Kejahatan Perang di Ukraina, Ini Alasannya Menurut Rusia
Tentara Rusia Divonis Penjara Usai Buka Mulut Soal Kejahatan Perang di Ukraina, Ini Alasannya Menurut Rusia /Foto: REUTERS/Oleksandr Ratushniak/
 


Berita KBB - Seorang tentara Rusia dijatuhi hukuman penjara 5 tahun 6 bulan oleh pengadilan militer Rusia timur jauh. Ia dihukum lantaran dianggap menyebarkan hoaks terkait militer Rusia dalam perang dengan Ukraina.

Ialah Daniil Frolkin (21), yang dalam wawancara dengan sebuah media massa pada Agustus 2022 lalu, mengaku bahwa dirinya menembak mati seorang pria sipil di Andriivka, sebuah desa di dekat Kyiv Ukraina yang dikuasai pasukan Rusia ketika perang dimulai.

“Saya katakan padanya (pria sipil yang ditembak, red): berlututlah. Dan saya langsung menembakkan peluru ke dahinya. 1 orang pun terbunuh,” ujar Frolkin melalui saluran telepon kepada media tersebut, seperti dikutip The Guardian, Kamis 16 Maret 2023 malam. 

Baca Juga: Daftar Pemain Ftv Sctv Jumat 17 Maret 2023 'Ketika Kisah Cinta Cinderella Harus Berakhir'

Frolkin yang berasal dari unit militer 51460 berpangkat Private First Class itu pun mengakui kejahatannya yang ia lakukan di Andriivka. Ia menyebut, kejahatan yang ia lakukan mencakup menembaki warga sipil, mencuri dari mereka, dan merampas ponsel warga.


Dilansir BBC, dari 1.000 penduduk yang tinggal di Andriivka, 40 penduduk di antaranya terbunuh saat Rusia menduduki wilayah tersebut hingga April tahun lalu. Adapun menurut penelusuran media terkait, pria sipil yang dibunuh Frolkin adalah Ruslan Yaremchuk (47).


Frolkin menjadi tentara Rusia pertama yang dijatuhi hukuman oleh Rusia setelah mengaku membunuh warga sipil. Hukuman ini tampaknya dimaksudkan sebagai peringatan bagi pasukan lain untuk tidak angkat bicara.


Diketahui, Frolkin sempat menjadi bagian dari Brigade Senapan Motor ke-64, unit pasukan yang bertanggung jawab atas kejahatan perang di Bucha, Ukraina.


Unit ini mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Vladimir Putin dengan gelar kehormatan “penjaga” dan dipuji atas “kepahlawanan dan tekad yang hebat”.

Baca Juga: Jadwal TV di MNCTV Jumat 17 Maret 2023, Saksikan Upin & Ipin, Family 100 dan Kembalinya Raden Kian Santang

Sementara itu, pihak Rusia sendiri telah berkali-kali membantah bahwa pasukannya terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina. Pelanggaran tersebut dituduhkan oleh media massa dan kelompok hak asasi manusia.


Sejak awal peperangan, Rusia telah meloloskan serangkaian peraturan tangan besi yang menghukum siapapun yang menyebarkan informasi yang bertentangan dengan pernyataan resmi dari pemerintah,dengan hukuman yang dijatuhkan hingga 15 tahun penjara.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x