Menurut Dwikorita, GAW Kototabang berdiri sejak tahun 1996 dan mulai mengukur Gas Rumah Kaca di atmosfer pada tahun 2004. Fasilitas tersebut terletak di kawasan tengah hutan di Bukit Kototabang dengan ketinggian 864,5 mdpl.
"Sebenarnya ada dua lagi GAW di Indonesia yaitu di Palu dan Sorong tapi belum maksimal dan semaju Kototabang, sehingga masih dalam pengembangan,” ungkapnya.
Ditambahkan Dwikorita, GAW Kototabang diawasi oleh badan dunia, sehingga pihaknya menegaskan seluruh pejabat teknis yang menangani Alat Operasional Utama (Aloptama) di BMKG, terkait prinsip "No Off No Error dan No Incident" dalam pengoperasian Aloptama.
“Kalau sampai terjadi insiden karena alat off atau error, pejabat teknis dan petugasnya bisa langsung dicopot," tegasnya.***