Gara-Gara Lepas Jam Tangan Saat Wawancara, Presiden Emmanuel Macron Picu Kemarahan 3 Juta Rakyat Prancis

- 25 Maret 2023, 07:45 WIB
Olaf Scholz, Emmanuel Macron dan Joe Biden saat menghadiri KTT G20/Antaranews
Olaf Scholz, Emmanuel Macron dan Joe Biden saat menghadiri KTT G20/Antaranews /
 

Berita KBB - Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sorotan di media sosial, setelah kedapatan melepas jam tangan mewahnya di tengah-tengah acara wawancara salah satu stasiun TV Prancis tentang perubahan aturan usia pensiun masyarakat Prancis.

Perilaku Macron yang tertangkap mata penonton yang sangat jeli itu, langsung menuai protes dari masyarakat Prancis, yang melakukan aksi demonstrasi diikuti oleh 3 juta warga untuk menentang pertambahan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.

Dilansir The Guardian, Jumat 24 Maret 2023, tindakan Macron yang melepas jam tangan mewahnya itu, makin menyulut kemarahan warga. Hal itu juga menjadi bukti ia dan dekat dengan kalangan berharta dan tidak memiliki hubungan dengan rakyat biasa Prancis 

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 8 Episode 2, Jumat, 24 Maret 2023, Ajun Dipukuli Debt Collector Palsu

Menurut media Prancis, jam tangan tersebut adalah buatan Bell and Ross yang dibanderol kisaran 1.600 hingga 2.400 euro atau sekitar Rp 26 juta hingga Rp 39 juta. 


Menanggapi anggapan tersebut, pihak Istana Élysée menyebutkan bahwa Macron melepas jam tangannya karena “menimbulkan bunyi di atas meja” saat wawancara berdurasi 30 menit tersebut.


Diketahui, sebelum melepas jam tangannya pada 10 menit setelah wawancara dimulai, suara dentingan terdengar ketika Macron meletakkan tangannya di atas meja. Ia kemudian menyembunyikan tangannya di bawah meja.


Ketika tangannya kembali muncul, jam tangannya sudah menghilang dari pergelangan tangan kirinya.

Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu Episode 12, Sabtu, 25 Maret 2023, Denis Diusir Keluarganya Karena Ini

“Presiden tidak melepas jam tangan untuk menyembunyikannya, tapi karena jam tangan itu terbentur keras di atas meja. Suaranya sangat terdengar jelas beberapa detik sebelum awal video yang dibagikan di media sosial,” demikian keterangan Istana.


Terkait tindakan Presiden Prancis itu, anggota parlemen dari partai radikal kiri La France Insoumise, Farida Amrani, berkomentar bahwa Macron tidak pernah menerima statusnya dengan baik.


“Presiden orang kaya itu (Macron, red) belum pernah menerima statusnya dengan baik,” ujar Amrani.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x