Orisinal dan Ramah, Syarat Wisata Berkelanjutan Suatu Daerah

- 17 Oktober 2020, 22:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan protokol COVID-19 menghadiri upacara adat Sedekah Bumi di Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Sabtu 17 Oktober 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan protokol COVID-19 menghadiri upacara adat Sedekah Bumi di Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Sabtu 17 Oktober 2020. /Humas Pemprov Jabar

BERITA KBB - Orisinalitas dan keramahan adalah syarat wisata berkelanjutan suatu daerah. Destinasi wisata makin berkembang sehingga warga sekitar pun sejahtera.

Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri upacara adat Sedekah Bumi di Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Sabtu 17 Oktober 2020.

Gubernur terkesan dengan ritual adat tahunan di desa wisata karena dilaksanakan dengan protokol COVID-19. Biasanya Sedekah Bumi dihadiri ribuan orang dari penjuru desa di Kabupaten Kuningan. Kini hanya dihadiri perwakilan dari empat RT desa setempat.

Baca Juga: Alhamdulillah, 1.620 Relawan Sudah Disuntik, dan Tidak Ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Namun meski hanya dihadiri sedikit orang, makna dan nilai – nilai warisan leluhur tidak berkurang sama sekali. Sedekah Bumi diadakan sebagai wujud rasa syukur petani kepada Yang Maha Kuasa atas panen melimpah, seperti padi, sayuran, buah – buahan, palawija, dan hasil ternak. Sedekah merupakan cerminan solidaritas sosial yang perlu dikembangkan di tengah pandemi COVID-19.

Emil mengapresiasi Pemkab Kuningan masih ngamumule (melestarikan) hajatan Sedekah Bumi hingga kini di era digital. Sedekah Bumi menjadi sesuatu yang berharga untuk diwariskan kepada generasi Z dan Alpha.

Gubernur berpesan agar Sedekah Bumi konsisten dilaksanakan tiap tahun dengan menawarkan sesuatu yang baru tapi tidak menghilangkan orisinalitas tradisi Kuningan.

Baca Juga: Taqy Malik dikabarkan menikah dengan Sherel Thalib, ini dia Foto-Foto Cantik Sherel Thalib

Orisinalitas menjadi alasan wisatawan terutama mancanegara untuk datang ke destinasi wisata. Jika mereka puas, para wisman itu tidak segan datang untuk kedua kalinya dengan membawa kelurga atau teman perjalanan.

“Jaga tradisi budaya lokal ini sebaik-baiknya, agar masyarakat Desa Cibuntu tetap memiliki identitas. Tidak boleh hilang adalah keramahtamahan warga, anu someah hade ka semah,” kata Emil. 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x