Network
BERITA KBB – Pengamat sepak bola Akmal Maharli berhasil bungkam Novel Bamukmin, seorang tokoh yang berasal dari Front Pembela Islam di sebuah talkshow.
Akmal Maharli bungkam Novel Bamukmin yang tegas tolak Timnas Israel datang ke Indonesia untuk bermain di laga Wolrd Cup U-20.
Novel Bamukmin menolak tegas kedatangan tim dari Israel karena berkaitan dengan terorisme dan hal-hal yang berkaitan dengan kemerdekaan negara Palestina.
Hal tersebut lantas dibantah oleh Akmal Maharli, karena sejatinya sepak bola memiliki aturan tersendiri yang dinamakan dengan Law of the Game atau aturan-aturan pertandingan dalam sepak bola.
Baca Juga: Mahfud MD Ogah Diinterupsi Saat Beberkan Materi di DPR: Jangan Begitu Dong!
Bahkan Akmal Maharli menyebutkan beberapa pemain maupun atlit dari Israel yang telah bertanding di Indonesia saat berada di berbagai kesempatan.
"Kadang berorasi dan memanas-manasi, mengompor-ngompori tapi tidak ada tindakan sama sekali," ucap Akmal Maharli dengan lantang.
Akmal menambahkan bahwa janganlah hanya karena kebencian kita terhadap suatu kaum menjadikan kita tidak adil terhadap kaum yang lain.
Baca Juga: Ramai Surat Terbuka Tuntut Pengembangan Kecerdasan Buatan GPT-4 Disetop, Kenapa Elon Musk Ikut Tanda Tangan?
Pengamat sepak bola yang juga merupakan salah satu anggota tim TGIPF Tragedi Kanjuruhan ini juga menambahkan kutipan sebuah ayat Al Quran.
"وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗهُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ"
"Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa." QS Al Maidah Ayat 8.
Mendengar pemaparan dari Akmal Maharli nampak Novel Bamukmin bungkam dan tak mengeluarkan sepatah katapun.
Namun sayangnya, perjuangan Indonesia untuk mempertahankan posisi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus kandas.
Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu 30 Maret 2023 Episode 17, Sakinah Diajak Pulang Denis, Namira Menikah
FIFA menyatakan untuk batalkan Indonesia sebagai tuan rumah ajang Piala Dunia U-20 tahun 2023 sekalipun pemerintah mengutus Erick Thohir Ketua PSSI untuk bernegosiasi.
Hal tersebut seolah mematahkan masa depan dunia sepak bola tanah air dan seluruh elemen masyarakat Indonesia yang merindukan Lagu kebangsaan Indonesia Raya bergema di Stadion.***
