Dampak Negatif Pemakaian Gawai Bisa Dihindari Selama Masih Ada Peran Orang Tua

- 20 Februari 2021, 16:21 WIB
Kepala SMP Darul Hikam Bandung Luqman Amin (kanan), berbincang dengan Ketua Pelaksana Webinar Ketua pelaksana acara, Fikri Faturrahman disela-sela acara webinar bertajuk  Orang Tua vs Sentuhan Gadget, Sabtu 20 Februari 2021.
Kepala SMP Darul Hikam Bandung Luqman Amin (kanan), berbincang dengan Ketua Pelaksana Webinar Ketua pelaksana acara, Fikri Faturrahman disela-sela acara webinar bertajuk Orang Tua vs Sentuhan Gadget, Sabtu 20 Februari 2021. /BeritaKbb/Pikiran-Rakyat.com/

Pembelajaran jarak jauh yang menggantikan tatap muka, saat ini berwujud daring. Mulai dari proses penugasan hingga komunikasi baik itu dengan guru maupun sesama siswa dilakukan secara virtual.

Sistem belajar jarak jauh ini memerlukan piranti untuk menjalankannya, yakni gawai atau gadget. Dengan meningkatnya kebutuhan pembelajaran jarak jauh, meningkat pula penggunaan gawai yang sebenenarnya harus dibatasi untuk anak-anak.

Pembatasan dilakukan untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan gawai secara berlebihan. Beberapa perilaku anak yang harus diwaspadai guru maupun orangtua saat kecanduan gawai misalnya, seperti anak kehilangan minat dengan kegiatan lain maupun kurang bergaul. 

Baca Juga: Cara Mudah dan Aman Membuat KTP Elektronik, Disdukcapil KBB: Kami Antarkan Sampai Rumah

Menyikapi hal tersebut, SMP Darul Hikam Bandung mengadakan webinar parenting bertema Sentuhan Orang Tua vs Sentuhan Gadget, Sabtu 20 Februari 2021.

Kegiatan yang menghadirkan Netty Prasetiyani,  anggota Komisi IX DPR RI dan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat 2018, serta Andhita Nurul Khasanah, dosen psikologi Unisba, sebagai pembicara itu, diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada orangtua, bahwa mendidik anak saat ini merupakan tantangan yang paling berat dengan kehadiran piranti canggih itu. 

“Tujuan kegiatan ini, untuk menyadarkan bahwa tanggung jawab bukan hanya sekolah, tapi juga orangtua karena penggunaan gawai ada di rumah. Bagaimana supaya gawai tak membahayakan, serta bisa maksimal dan positif,” ujar Kepala SMP Darul Hikam Bandung Luqman Amin. 

Baca Juga: Profil Philo Paz Armand, Anak Jeniffer Jill yang Ternyata Pembalap Mobil dan Pernah Meraih Juara

Harapan besar dari diadakannya webinar ini adalah para peserta mampu memahami kondisi psikologis anak dan keluarga saat pandemi virus Corona baru, memahami kondisi psikologi perkembangan anak, serta mengenali alasan mengapa anak menyenangi aktivitas dalam gawai. 

“Juga untuk mendapatkan tips-tips sukses menjaga ketahanan dan keutuhan keluarga di era digital,” cetusnya. 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x