Pandemi, Sidang Senat Terbuka Universitas Halim Sanusi PUI Bandung Dilakukan Secara Daring dan Lurin

- 23 Oktober 2020, 18:58 WIB
Perwakilan mahasiswa baru mengikuti  Sidang Terbuka Senat Universitas Halim Sanusi PUI Bandung dengan protokol kesehatan di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat 23 Oktober 2020.Sebanyak 250 mahasiswa Tahun ajaran 2020-2021 resmi menjadi bagian dari Universitas Halim Sanusi, dengan target menjadi pelopor kampus inkubator bisnis.
Perwakilan mahasiswa baru mengikuti Sidang Terbuka Senat Universitas Halim Sanusi PUI Bandung dengan protokol kesehatan di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat 23 Oktober 2020.Sebanyak 250 mahasiswa Tahun ajaran 2020-2021 resmi menjadi bagian dari Universitas Halim Sanusi, dengan target menjadi pelopor kampus inkubator bisnis. /arminabduljabbar/Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

BERITA KBB - Masa pandemi membuat tatanan kehidupan berubah, karena menjadi serba terbatas. Tak terkecuali dunia pendidikan.

Salah satu upaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19 adalah tidak berkerumun dan menghindari kontak dengan orang banyak.

Sebagai upaya mendukung peraturan pemerintah tersebut, Universitas Halim Sanusi PUI Bandung melaksanakan Sidang Senat Terbuka secara daring dan luring, Jumat 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman Ditahan KPK Terkait Dugaan Suap DAK Tahun 2018

Sidang yang dibuka oleh sekretaris senat Universitas Halim Sanusi PUI Bandung Ir. Yudi Rismayadi S. Hut, M. Si itu, dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi Jalan Garut No. 2 Bandung.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh delapan orang perwakilan mahasiswa baru, sedangkan sisanya mengikuti sidang melalui media daring zoom.

Ketua DPP PUI yang diwakili oleh ketua BPH Syafii Efendi, MM mengatakan bahwa semua orang khususnya mahasiswa harus punya mimpi yang tinggi untuk meraih hasil yang maksimal, diikuti oleh aksi untuk meraih mimpi tetsebut. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Foto Mesra Dengan Wanita Lain, Atalia: Apa Ini Maksudnya?

"Tidak ada hal-hal luar biasa dengan tindakan yang biasa, semuanya adalah kesetaraan dari apa yang kita lakukan. Ketika kita mempunyai mimpi yang tinggi dan mendapatkan hasil yang tinggi, maka gerakannya pun harus progresif, " katanya. 

"Para pejuang tidak pernah mengeluh, para pejuang tahu tekanan yang ada adalah cara untuk naik kelas dan terus bertumbuh" tambahnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x