Usai Pangkas Harga Mobil Listriknya, Tesla Alami Nasib yang Tidak Disangka-sangka, Begini Hasil Penjualannya

- 11 Maret 2023, 13:42 WIB
Usai Pangkas Harga Mobil Listriknya, Tesla Alami Nasib yang Tidak Disangka-sangka, Begini Hasil Penjualannya
Usai Pangkas Harga Mobil Listriknya, Tesla Alami Nasib yang Tidak Disangka-sangka, Begini Hasil Penjualannya /REUTERS/Tingshu Wang/File Photo
 

Berita KBB - Beberapa hari yang lalu Tesla dikabarkan kembali memangkas harga mobil listriknya di pasaran Cina. Pemangkasan harga yang kelima kalinya ini dilakukan demi bisa bersaing dengan pabrikan lokal setempat, terutama dengan saingan beratnya, BYD.

Bagaimana hasil dari pemangkasan harga tersebut? Dilansir CNBeta pada Jumat 10 Maret 2023, strategi tersebut rupanya berhasil membangkitkan asa Tesla yang sebelumnya terpuruk di Cina.

Hanya dalam 3 hari, Tesla menerima pesanan sebanyak 30.000 mobil listrik baru, dengan peningkatan penjualan di dealer melonjak hingga 500 persen. Pengurangan ini juga menimbulkan protes dari mereka yang sebelumnya membeli dengan harga lebih tinggi.

Baca Juga: Lindungi Data Nasabah, Prudential Indonesia Terapkan Good Corporate Governance

Menurut laporan Asosiasi Penumpang Cina, penjualan mobil listrik Tesla menunjukan peningkatan 26 persen pada Februari. Dalam kurun tersebut, pabrik Tesla di Shanghai mengirimkan total 74.402 kendaraan listrik dan penjualan mencapai 33.923 unit.


Produsen itu diketahui memangkas harga mobil listrik Model 3 dan Model Y. Harga untuk Model 3 dipangkas sebesar 13,5 persen menjadi 229.000 yuan atau sekitar Rp 514 juta, sedangkan Model Y dipangkas 10 persen menjadi 259.900 yuan atau sekitar Rp 581 juta.


Menurut para ahli, peningkatan penjualan akan terus terjadi, dampak dari pemangkasan harga antara 6 hingga 13 persen pada Januari lalu. Sebelumnya, Tesla telah mengurangi harga mobil listriknya 2 kali di Cina sejak Oktober 2022 karena penjualan yang loyo.


Diketahui, permintaan mobil listrik di Cina sempat merosot pada tahun lalu. Hal ini disebabkan kebijakan bebas COVID-19 dan perekonomian yang memburuk. Pemerintah juga menghentikan subsidi mobil listrik yang sudah berlangsung selama 13 tahun lamanya.

Baca Juga: Jordi Onsu Komentari Hubungan sang Mantan, Frislly Herlind dengan Kiesha Alvaro yang Beda Usia

Berhentinya subsidi ini membuat para produsen mobil listrik tertekan. Tesla yang awalnya merajai pasar kendaraan listrik Cina, menjadi terpuruk terutama setelah menghadapi persaingan yang sangat ketat dari pabrikan-pabrikan lokal seperti BYD, Nio, dan lainnya.


Faktor-faktor ini kemudian membuat para produsen memangkas habis-habisan harga mobil listriknya. Pemangkasan ini juga berpotensi menimbulkan perang harga karena pertarungan para produsen mendapatkan tempat di pasaran.


Di sisi lain, seperti diberitakan sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk pada Selasa lalu mengatakan bahwa pemangkasan harga ini merupakan bentuk efisiensi perakitan dan pemangkasan biaya.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x