BERITA KBB - Tim Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran melakukan survei geologi di kawasan bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin 11 Januari 2021. Survei dilakukan untuk menganalisis struktur geologi di kawasan permukiman tersebut.
Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad Dr. Dicky Muslim, M.Sc., menuturkan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Unpad, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, serta sejumlah alumni FTG Unpad ditemukan bahwa wilayah yang terjadi longsor tersebut memiliki kontur lahan yang curam.
“Tadinya wilayah ini bekas tambang batu dan tanah urugan, lalu kemudian diratakan dan dijadikan perumahan,” ungkap Dicky seperti yang dikutip dari laman www.unpad.ac.id.
Baca Juga: Raffi Ahmad Langsung Lakukan Ini Bersama Jokowi Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Raffi: Ayo Vaksin Guys
Secara geologi, struktur tanah dan batuan di wilayah Perumahan SBG Desa Cihanjuang termasuk ke dalam bagian batuan vulkanik Qyu.
Dalam Peta Geologi yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM, batuan vulkanik Qyu merupakan produk batuan vulkanik muda yang belum bisa dipisahkan, sehingga masih bercampur antara lapisan keras dengan yang halus.
Karena termasuk batuan vulkanik muda, lapisan tanah dan batuan ini cukup rentan. Kerentanan ini sudah terlihat sebelumnya di beberapa titik.
Baca Juga: Cara Daftar DTKS dan KKS untuk Mendapatkan Dana Bantuan Ibu Hamil dan Anak Usia Dini Total Rp6 Juta
Dicky menjelaskan, batas bagian tenggara perumahan tersebut berhadapan dengan tebing yang dibatasi dengan saluran air.
Diduga, ketika hujan besar tiba saluran air ini terjadi peresapan atau infiltrasi, sehingga membentuk bidang gelincir yang memungkinkan terjadinya longsor.