BERITA KBB-Apa yang dilakukan Aspani sungguh luar biasa. Aspani yang merupakan seorang okupasi terapis yang bekerja di RS Ulin Kota Banjarmasin ini rela menerjang Calap (banjir) hingga ketinggian satu meter untuk menolong warga.
Calap sendiri sebenarnya sudah diprediksi Aspani. Bahkan, pada Minggu hingga Selasa 10-12 Januari 2021, Aspani yang juga merupakan pengurus DPD Ikatan Okupasi Terapis Indonesia (IOTI) Kalimantan Selatan, memantau sendiri arus sungai Martapura bergerak dari arah hulu (hutan/daratan) ke hilir (laut).
Sebagai warga yang sejak lahir dan hidup di sekitar sungai Martapura, Aspani hafal betul bahwa biasanya bila arus sungai bergerak dari arah hulu ke hilir menandakan bahwa ketinggian air sungai menjadi surut.
Baca Juga: Reaktivasi Teras Cihampelas, Bakal Ada Jalur Sepeda
Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP, Jumat 29 Januari 2021, Joko Penasaran dengan Keadaan Wulan
Sebaliknya bila arus sungai bergerak dari arah hilir ke hulu menandakan bahwa ketinggian air sungai menjadi pasang atau naik, sehingga patut diwaspadai.
Sehingga pada Rabu 13 Januari 2021, kekhawatiran Aspani kembali, karena hujan semakin deras.
Benar saja, ia pun melihat berita di sejumlah media bahwa 10 kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan dilanda Calap mulai dari intensitas sedang sampai berat.
Rabu malam 27 Januari 2021 sekitar pukul 20.00 WITA, Aspani pun sempat melihat kondisi di sekitar Masjid Sabilal Muhtadin, di mana air sungai malah lebih tinggi dari jalan raya.