Indonesia Berpotensi Impor Beras 5 Juta Ton Pada 2024, Komisi IV DPR: Memprihatinkan, Sebenarnya Untuk Siapa?

- 31 Januari 2024, 21:31 WIB
Berikut respons anggota Komisi IV DPR RI soal potensi Indonesia impor beras lima juta ton pada 2024.
Berikut respons anggota Komisi IV DPR RI soal potensi Indonesia impor beras lima juta ton pada 2024. /

 

Berita KBB - Kementerian Pertanian mengumumkan bahwa Indonesia berpotensi impor beras 5 juta ton pada 2024. Komisi IV DPR RI menegaskan hal tersebut bersifat politis, dan mempertanyakan keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap nasib petani.

 

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Slamet menegaskan, rencana impor beras 5 juta ton pada 2024 bukanlah langkah yang bisa diprediksi. Alih-alih mendorong kesejahteraan, pemerintah Indonesia justru akan membuat petani Indonesia semakin terjerumus ke dalam kemiskinan.

 

Alasan impor beras 5 juta ton pada 2024 akibat El Nino juga disebut kurang memiliki argumentasi yang meyakinkan. Pasalnya, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia rutin mengimpor beras selama periode ‪2014-2023‬.

Baca Juga: Dijual Lewat Jalur Keagenan, Panin Dai-IchibLife Luncurkan Produk Ausransi Syariah Terbaru

"Ini memprihatinkan. Impor ini bukan semata-mata karena El Nino. Pemerintah di sini harus transparan dan sepatutnya mengevaluasi," ungkap Slamet, dikutip Berita KBB dari Parlementaria pada Rabu 31 Januari 2024.

 

Terkait impor beras, Slamet mendorong pemerintah Indonesia untuk berupaya melakukan perbaikan. Salah satunya dengan mengevaluasi dan memperbaiki sistem logistik nasional.

 

Ditegaskannya, pada musim panen, Pemerintah Indonesia sebaiknya menyerap hasil panen dan tidak mengutamakan impor. Jika tidak dilakukan tindakan, harga gabah yang dihasilkan petani akan terus turun akibat impor beras.

 

Hal senada diungkapkan anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI-P Riezky Aprilia, yang berulang kali mengingatkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian untuk memperbaiki data persediaan beras nasional.

Baca Juga: Pemilu 2024 di Depan Mata, Apindo Jabar: Pengusaha Harus Optimis, Jawa Barat Itu Hebat!

Baginya, data tersebut penting untuk mengukur permintaan dan kekuatan pasokan beras yang dihasilkan. Menurutnya, tanpa upaya perbaikan tersebut, pemerintah Indonesia akan mengabaikan persoalan kedaulatan pangan negara.

 

"Basis datanya dari mana? Perlu kita pertanyakan mengapa harus impor? Memang impor ini sebenarnya untuk siapa? Kalau bisa stabilisasi, masa serap gabah petani rendah ketika panen. Mengapa harus impor sebanyak itu?" tanyanya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah