Wisata Cluster Cikole Menggelar Pelatihan Kelola Sampah Terpadu dan Menerima Bantuan TJSL Perum Perhutani

6 April 2024, 14:25 WIB
Wisata Cluster Cikole Menggelar Pelatihan Kelola Sampah Terpadu dan Menerima Bantuan TJSL Perum Perhutani /

BERITA KBB - Cikole Jayagiri Resort Area Timur menjadi lokasi perhelatan acara bertajuk “Pelatihan “Pemilahan dan Pengolahan Sampah Terpadu dan Terintegrasi beserta Penyerahan Bantuan TJSL motor roda tiga pengangkut sampah beserta bak sampah” pada Rabu dan Kamis, 03-04 April 2024. Kegiatan ini merupakan upaya Perum Perhutani dan Cluster Cikole Econique PT. Palawi Risorsis dalam mengatasi permasalahan sampah di destinasi wisata yang semakin bertambah.

Kegiatan pada Rabu, 03 April 2024 fokus pada pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah terpadu. Para peserta dari petugas wisata PT. Palawi Risorsis dan mitra bisnis wisata lingkup Cluster Cikole hadir sebagai undangan utama, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Baca Juga: PKS Jabar Dirikan Posko Mudik di Nagreg, Ada Fasilitas Pijat Refleksi hingga Makan-Minum Gratis

Dalam materi yang disampaikan oleh Narasumber Ketua pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) 3R pantai Seminyak, Bali, I Komang Ruditha Hartawan, dan Konsultan CSR, Arya Hindrarprayoga, mereka mengungkapkan kesuksesan Desa Adat Seminyak dalam mengimplementasikan greening and sand arrangement serta pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi. Hal ini telah menjadikan kondisi pantai dan desa menjadi sangat bersih, sembari disisi lain memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat melalui pengelolaan sampah.

Mereka juga menyebutkan bahwa sampah buah diolah menjadi ecoenzym yang bermanfaat, sampah organik dijadikan kompos yang dijual kembali ke hotel-hotel, dan sampah plastik diubah menjadi karya seni, furnitur, dan campuran aspal. Saat ini, Desa Adat Seminyak telah memiliki 28 armada pengangkut sampah serta alat pemilahan dan pengolahan sampah yang membantu efektivitas program ini.

Peran Kepala Desa dalam pengelolaan sampah tidak kalah penting dimana di Desa Adat Seminyak, “Pemerintah Desa telah mengeluarkan Peraturan Desa (PerDes) yang tegas terkait sanksi membuang sampah sembarangan, menegaskan komitmen dalam menjaga kebersihan dan keteraturan lingkungan di wilayah Desa kami”, tutur Ketua TPST 3R Seminyak tersebut.

Baca Juga: Berbagi Berkah Ramadhan, BRI Bandung AH Nasution Gelar 'Dagang Mudah Belanja Murah' - Buka Bersama Anak Yatim

Pada hari berikutnya, Kamis, 04 April 2024, dilakukan penyerahan bantuan TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) Motor Roda Tiga Pengangkut Sampah beserta bak sampah dari Perum Perhutani kepada Pasukan Pengangkut Sampah Cluster Cikole Econique PT. Palawi Risorsis. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di lokasi wisata tersebut.

Pengelolaan sampah yang baik merupakan salah satu aspek penting dari praktik keberlanjutan dalam bisnis wisata alam. Hal ini dapat membantu destinasi wisata untuk memenuhi standar keberlanjutan yang semakin menjadi perhatian global. Daur ulang sampah dan pengolahan menjadi produk bernilai ekonomis, seperti kompos atau barang daur ulang lainnya, dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi bisnis wisata alam. Ini juga dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah karena sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir hanya residu sampah yang tidak dapat di daur ulang saja.

Pada momen seremoni penyerahan bantuan TJSL tersebut, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani, Dewi Fitrianingrum, mengucapkan apresiasi yang tulus atas kepedulian dan dukungan yang diberikan oleh Kementerian BUMN. Keberadaan lokasi wisata Perhutani yang melibatkan banyak masyarakat menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan yang baik di lingkungan sekitar. Kami juga sangat menekankan pentingnya menjaga keempat pilar dari program TJSL dimana kegiatan kali ini berfokus pada pilar lingkungan. Kami juga percaya bahwa masyarakat di kawasan ini perlu memiliki sarana yang memadai untuk mengolah sampah, bukan hanya mengandalkan dinas kebersihan setempat. Hal ini bertujuan untuk mencegah tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan, tutupnya.

Melalui sambutannya, Koordinator Keasdepan Bidang Industri Perkebunan & Kehutanan, Teddy Poernama, menyampaikan pentingnya sinergi pentahelix antara pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan komunitas dalam mendukung pertumbuhan bisnis Econique. Kolaborasi lintas sektor ini akan memperkuat kapasitas dan inovasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis di sektor pariwisata.

Sebagai contoh konkret, kami melihat bahwa residu sampah dapat diubah menjadi atraksi seni yang memuat kearifan lokal. Pendekatan ini tidak hanya memanfaatkan limbah secara kreatif, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai lokal dan kearifan tradisional kepada pengunjung. “Peran mitra bisnis sangat penting dalam memberikan solusi dan ide untuk pengembangan destinasi Cikole”, Ungkapnya. Sebagai penutup, Ia pun menyampaikan bahwa Kolaborasi dengan mitra bisnis yang terlibat dapat memberikan perspektif baru dan solusi inovatif dalam mengelola lingkungan dan memajukan bisnis di sektor pariwisata alam.

Selanjutnya Pelaksana Tugas Direktur Utama Econique Perhutani Alam Wisata (PT. Palawi Risorsis), Maman Rosmantika, menyampaikan bahwa Wisata Cikole ini akan menjadi model percontohan bagi lokasi wisata lain dalam hal pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi. Secara bertahap, kami berharap dapat mengakomodasi kegiatan TJSL dari BUMN lainnya, terutama dalam hal pengadaan mesin pemilah dan infrastruktur pendukung lainnya. “Kami berharap melalui Pasukan Pengangkut Sampah yang akan dibentuk, mampu meningkatkan efisiensi pengangkutan sampah dan lebih lanjut memberikan nilai ekonomi melalui proses pengelolaan dan daur ulang sampah” pungkasnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler