Network
Tak hanya warga Kota Bandung, simpati hadir dari luar Kota Bandung, seperti Gilang (26), warga Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Juga: Teman Eril Ungkap Kesederhanaan dan Rasa Bertanggung Jawab Saat masih Sekolah
Gilang tak sendiri, dia mengajak rekannya yang lain, Erika (25), warga Jakarta. Mereka rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan untuk bertakziah.
"Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal," ucap Gilang.
Sementara Erika mengaku sangat terenyuh dengan unggahan-unggahan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil mencari separuh jiwa mereka di Sungai Aare.
Baca Juga: Penulisan Nama Kepanjangan Eril yang Benar Seperti Apa, Sih? Emmeril Khan atau Emmeril Kahn?
"Saya ikut merasakan duka yang dialami keluarga, meski saya juga enggak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih melihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.
Berbeda dengan yang lainnya, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sangat merasakan apa yang Ridwan Kamil dan istri rasakan saat ini. Pasalnya, dia pun telah ditinggal anak bungsunya tahun 1999 silam.
"Anak saya meninggal ketika usianya 16 tahun. Sebagai orangtua ini adalah cobaan paling berat. Saya turut bersedih dengan kehilangannya ananda Eril," ujar Umuh Muchtar.
Baca Juga: Pemkot Bandung Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Eril
