7 Potensi Ekonomi Baru di Jabar Pasca Pandemi, Setelah Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020 Terkontraksi

- 6 Februari 2021, 07:07 WIB
 Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat menabur 150.000 benih ikan di Kawasan Green Canyon, Kabupaten Pangandaran, Jumat 5 Februari 2021
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat menabur 150.000 benih ikan di Kawasan Green Canyon, Kabupaten Pangandaran, Jumat 5 Februari 2021 /Humas Jabar/

BERITA KBB - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) menyebutkan pertumbuhan ekonomi (PDRB) Jabar pada tahun 2020 terdampak pandemi COVID-19, di mana pertumbuhan tercatat negatif.

Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah mengatakan ekonomi Jabar tahun 2020 terkontraksi  2,44 persen atau menurun dibanding tahun 2019 yang mencapai sebesar 5,07 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Jabar pada tahun 2020 tercatat minus 2,44 persen. Namun pada triwulan IV 2020 sudah menunjukan adanya tren positif,” jelasnya, Jumat 5 Februari 2021.

Baca Juga: Evaluasi Penanganan Covid-19 Secara Nasional, PPKM Jawa Barat Dijadikan Contoh Baik

Dyah mengatakan ekonomi Jabar pada triwulan IV-2020 terlihat mengalami pertumbuhan sebesar 0,22 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 15,84 persen.

Adapun dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Konsumsi Pemerintah sebesar 45,96 persen.

Baca Juga: Posko Tangguh Covid-19 di Tiap Daerah Bisa Dawasi Masyarakat

Dari sisi produksi, pertumbuhan terendah dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar -18,38 persen.  

Dyah menyebutkan lapangan usaha informasi dan komunikasi masih memberikan andil pertumbuhan positif bagi Jabar.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah