5 Tips Agar Anak Berhenti Kecanduan Gadget

5 Februari 2023, 13:29 WIB
5 Tips Agar Anak Berhenti Kecanduan Gadget /Pexels/Karolina Grabowska/

 

BERITA KBB - Gadget memang menjadi sarana bermanfaat untuk anak berkreasi dan merangsang indera imajinasinya. Namun, penggunaan yang tanpa batas dapat membuat anak kecanduan sampai pada obsesi.

Para pakar berpendapat jika anak yang sudah bergantung pada gadget akan menimbulkan dampak serius bagi kesehatan fisik dan mentalnya. Beberapa anak pula dilaporkan memiliki pengendalian emosi yang buruk dan agresif ketika sudah mengenal gadget.

Gadget tidak hanya mampu mempengaruhi sistem tanggap impulsif yang mengatur ketangkasan dan kontrol anak, ia juga dapat menimbulkan kecemasan, stres, rasa bahagia, sampai kerentanan imun tubuh akibat menurunnya kualitas tidur anak.

Baca Juga: Daftar Skuad Indonesia dan Jadwal Pertandingan 31ST Iran Fajr International Challenge 2023 Minggu 5 Februari

Penelitian Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) menemukan bahwa 83,2 persen pengguna internet adalah anak-anak berusia antara 5 hingga 17 tahun. Lebih lanjut, studi menemukan bahwa 75 persen anak tidak cukup tidur dalam aktivitas sehari-hari, yang akan mempengaruhi perkembangan motorik dan kognisi mereka.

Karenanya, orang tua perlu bijak ketika memberikan gadget sebagai sarana informasi atau hiburan untuk anak. Berikut ini tips yang perlu Anda lakukan agar anak terhindar dari kecanduan gadget:

  1. Bicaralah secara teratur dengan anak

Tahukah anda bahwa gadget dapat menjelma menjadi identitas anak? Itu terjadi ketika anak merasa cemas saat ia tidak dapat atau kehilangan akses dengan gadgetnya.

mereka akan merasa kehilangan “teman”, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selain dari memainkan ponsel pintarnya.

Jika sudah masuk tingkat obsesi itu, sulit menerapkan kontrol instan kepada anak. Sehingga sudah menjadi kewajiban Anda bertanggung jawab meluangkan waktu untuk mencurahkan perhatian, pengertian, aktif berbicara, atau bahkan mengungkap misteri-misteri dunia bersama. 

Anda dapat mempraktikkan ketika ia tengah menonton televisi, Anda bisa menimpali karakter animasi yang anak sukai, dan bertanya alasan mengapa anak menyukai karakter tersebut.

  1. Batasi penggunaan media dan tetapkan waktu penggunaan gadget

Penggunaan gadget tidak sepenuhnya salah untuk diberikan kepada anak. Toh, dengan memainkan gawai bermanfaat mengasah pola pikir kreatifnya, atau melalui gim edukasi ia dapat belajar sesuai dengan tahapannya.

Namun pastikan porsi tersebut tidak melebihi limit penggunaan mereka, beberapa peneliti sepakat untuk anak usia 2-12 tahun batas pemakaian gawai adalah 1-2 jam per hari.

Untuk itu, tetapkan waktu-waktu penggunaan gawai kepada anak, atur kesepakatan, buat negosiasi yang ramah namun tegas supaya ia terbiasa mematuhi aturan dan bertanggung jawab.

Sekarang ini hampir semua ponsel cerdas dibekali fitur kontrol orang tua, yang secara otomatis mematikan ponsel pada jam-jam tertentu, memblokir akses pada aplikasi tertentu, dan menyetel batas waktu pemakaian penggunanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, Sagitarius, dan Capricorn, Minggu, 5 Februari 2023 : Pentingnya Bersama Keluarga

  1. Cari aktivitas luring dan luangkan waktu bermain bersama

Jika memiliki waktu luang di hari libur, Anda dapat mencari kegiatan kebersamaan. Seperti outbond bersama keluarga, mengajaknya mandi lumpur yang bagus untuk aktivitas fisik dan otaknya, atau jika Anda ingin santai di rumah, Anda bisa ikut menggambar bersamanya, yang terpenting dari poin ini adalah membersamai aktivitas buah hati.

  1. Menjadi pendengar yang baik

Jangan biarkan komunikasi itu berjalan satu arah, sebab orang tua perlu mendengar isi hati buah hatinya, kehendak, dan perasaan mereka. Dorong ia untuk berani menyuarakan pendapatnya, dan tunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang ia katakan. Dengan begitu, anak pun akan merasa dihargai jua dicintai.

  1. Bacakan mereka buku cerita

Segudang manfaat datang dari keterampilan orang tua untuk membacakan anak-anak mereka buku cerita. Kisah-kisah itu patut menghibur dan inspiratif, agar anak mampu mengenal nilai-nilai kebaikan, nilai moral di masyarakat, dan mengetahui hal-hal yang tidak baik untuk dilakukan.

Berikan ia seorang idola yang nyata atau fiksi, uraikan karakteristik yang dimiliki si pahlawan agar ia mengerti sifat baik yang dapat ditiru.

Melalui membaca, kamus bahasa anak akan bertambah, kemampuan berbahasa pun meningkat. Selain menciptakan waktu spesial dan mempererat ikatan kasih antara orang tua dengan anak, hal ini juga dapat menambah daya ingatnya, mengasah kemampuan berimajinasi, dan memunculkan minat baca yang berguna untuk bekalnya di masa depan.***

 

 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler