Menurunnya Produktivitas Pada Anak, Menyebabkan Tingginya Kasus Obesitas di Indonesia

- 6 Maret 2023, 23:51 WIB
Kasus obesitas yang terjadi pada anak di Indonesia kini telah meningkat, hal tersebut diketahui melalui analisa yang dilakukan oleh Winra Pratita seorang pakar nutrisi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Kasus obesitas yang terjadi pada anak di Indonesia kini telah meningkat, hal tersebut diketahui melalui analisa yang dilakukan oleh Winra Pratita seorang pakar nutrisi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. /serona1004/Pixabay

Berita KBB – Kasus obesitas yang terjadi pada anak di Indonesia kini telah meningkat, hal tersebut diketahui melalui analisa yang dilakukan oleh Winra Pratita seorang pakar nutrisi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penelitiannya Winra menyebutkan bahwa meningkatnya kasus obesitas pada anak di Indonesia, banyak disebabkan oleh turunnya produktivitas dan tingginya asupan gizi. Hal tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan pada metabolisme tubuh yang berujung kepada obesitas.

Menurunnya produktivitas yang dimaksud adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara optimal. Penjelasan terkait asupan gizi, Winra menuturkan bahwa anak yang terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi energi yang tinggi, merupakan suatu tindakan yang tidak baik jika tidak diimbangin dengan aktivitas fisik.

Baca Juga: Prediksi Skor Chelsea vs Borussia Dortmund di UCL: H2H, Starting Line Up, Peluang Menang

"Obesitas ini terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang keluar. Sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam jaringan lemak," ujar Winra.

Diketahui semenjak terjadinya wabah virus COVID-19 berdampak kepada perubahan sistem pembelajaran di sekolah, dimana diberlakukannya metode pembelajaran secara daring hal tersebut juga merupakan faktor dari menurunnya aktivitas anak.

Namun demikian, Winra juga menyebutkan penyebab lain meningkatnya kasus obesitas pada anak yaitu terdapat kelainan genetik. Dirinya juga menjelaskan kembali terkait kasus menurunnya produktivitas pada anak yang terjadi di Indonesia banyak memicu berat badan menjadi bertambah. 

Baca Juga: Jadwal Program NET Selasa 7 Maret 2023, Ada High Society, Weightlifting Fairy Kim Bok Joo, Sky Castle

"Berdasarkan etiologi, obesitas pada anak 95 persen akibat asupan energi tinggi, tapi aktivitas fisik rendah," kata Winra sebagaimana dikutip dari Antara, Senin, 6 Maret 2023.

Menurutnya, pasien obesitas akibat ketidakseimbangan energi ini mempunyai karakteristik yang berbeda yakni berbadan tinggi. Sedangkan, pasien obesitas yang disebabkan oleh medis atau faktor genetik biasanya memiliki perawakan yang lebih pendek akibat pertumbuhan tulang yang lambat.

“Umumnya berperawakan tinggi, didapat riwayat obesitas pada keluarga, dan pertumbuhan tulang normal,” ujarnya.

Obesitas merupakan suatu kelainan penyakit yang menyebabkan penderitanya memiliki jaringan lemak berlebih.

Baca Juga: Jadwal Tayangan Indosiar Rabu, 8 Maret 2023. Ada BRI Liga 1: Persija Jakarta vs Borneo FC dan Persib Bandung

"Berbeda dengan overweight, yakni kelebihan berat badan dibandingkan berat ideal yang disebabkan penimbunan jaringan lemak," ucapnya.

Untuk itu, dalam upaya pencegahan Winra meminta orang tua tidak memberikan makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih.

“Harus diberikan asupan gula, garam, dan lemak, sesuai dengan rekomendasi maksimum, yaitu gula sebanyak 50 gram per hari (4 sdm), garam sebanyak 2 gram (sdt), dan lemak sebanyak 67 gram (5 sdm),” katanya.

Anak juga harus mendapatkan waktu tidur yang cukup untuk pertumbuhannya.

Anak usia 4 hingga 12 bulan harus mendapatkan waktu tidur 12 hingga 16 jam dalam sehari. Sedangkan anak usia 1 hingga 2 tahun wajib tidur 11 hingga 14 jam.

Anak usia 3 hingga 5 tahun harus mendapatkan waktu tidur selama 10 hingga 13 jam.

"Aktivitas fisik diperlukan paling tidak 60 menit, bisa bermain dengan anak sesuai kesukaannya. Kurangi waktu di depan layar ponsel, TV, atau komputer," katanya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah