Tiga Tahun Pasar Nostalgia sebagai Tujuan Wisata Heritage dan Kuliner di Kota Bandung

18 Oktober 2020, 16:42 WIB
Galeri Pasar Nostalgia menyajikan unsur artistik dan etnis sebagai surga kolektor barang langka dan wisatawan penggemar kuliner./Arief NK/Berita KBB /

BERITA KBB - Kota Bandung memang surganya  wisata dan  kuliner. Wisatawan lokal darimana saja dipastikan  tak akan pernah kesulitan mencari tempat yang strategis hanya  untuk sekedar bersantai.

Tetapi, ada satu lokasi  yang lain daripada yang lain, yakni Pasar Nostalgia   yang berlokasi di Pasar Modern, Komplek Perumahan Batununggal Indah, Kota Bandung.

Lain dari pada yang lain karena di dalamnya tak hanya kuliner namun begitu sarat dengan barang - barang antik penuh kenangan.

Pasar Nostalgia  diresmikan Wakil Gubernur, Deddy Mizwar dan Pengelola Pasar Modern Batununggal Indah bagi para kolektor barang antik  pada tahun 2017, lalu.

Sejak itu Pasar Nostalagia  bukan saja surga bagi para kolektor mencari barang langka, namun sekarang sudah  menjadi salah satu tujuan wisata baik untuk pertemuan, reunian bahkan acara - acara tertentu yang bisa dijangkau oleh semua kalangan.

Maka, terjadi kolaborasi dengan sendirinya antra kuliner dengan nuansa heritage.

Selain dapat menikmati berbagai sajian makanan dan minuman, pengunjung Pasar Nostalgia dipastikan akan berdecak kagum jika melihat beragam koleksi barang antik yang dipajang oleh seluruh kios disana.

Semua kios disana memang memajangkan beragam barang langka yang bisa menjadi sebuah kenangan.

Kaalangan  kolektor yang ada di Pasar Nostalgia diantaranya, kolektor barang jadul berupa hiasan rumah zaman dulu, kolektor souvenir khas Jepang,  batik, otomotif tempo  dulu,  kolektor buku, majalah, surat kabar, foto jadul sampai  barber shop alias gunting rambut dimana peralatannya yang serba jadul.

Para pengunjung pun dibuat sebebas - sebebasnya. Bagi yang hobi berkaraoke bisa memanfaatkan telepon genggamnya, tinggal membuka kanal youtube dan  memilih lagu yang disukai maka  bisa bernyanyi sekehendaknya diatas panggung  yang disiapkan   pihak pengelola lengkap dengan mikrofonnya.

Sambil menyaksikan rekannya yang berkaraoke dan kongkow, ada salah satu gerai  lukisan dimana pengunjung dapat meminta Budiono, sang pelukis, jika ingin dilukis langsung di lokasi.

Bahkan, Dikdik  sang koletktor per barber shopan siap memangkas rambut jika diminta.

Yang membuat suasana begitu artistik  dan etnik lantaran semua furniture yang ada di Pasar Nostalgia sarat dengan tempo dulu.

Beragam kursi yang diletakan ditengah bukan saja sebagai display namun bebas untuk diduduki semua pengunjung.

Jika memang ada yang berminat pemiliknya dijamin tak akan menolak asal harganya sesuai.

Pasar Nostalgia tak hanya dikelola oleh manajemen Pasar Modern. Untuk mengakomodir  sesama kolektor Pasar Nostalgia, juga dibentuk sebuah paguyuban layaknya sebuah organisasi dan opersionalnya berada di bawah pantauan seorang ketua.

Ketua Paguyuban Pasar Nostalgia yang akrab disapa Bu Anty, bersyukur hingga saat ini Pasar Nostalgia masih  tetap eksis di tengah persaingan yang cukup ketat dengan pasar barang antik lainnya yang ada di Kota Bandung.

"Mungkin tahun ini menginjak tiga tahun lebih,  sejalan dengan itu kami sesama kolektor di Panos (Pasar Nostalgia)  tetap kompak karena memang disini kita mengedepankan kebersamaan," ujarnya kepada Berita KBB.com, Minggu, 18 Oktober 2020.

Anty sendiri memiliki dua kios  dimana isinya beragam barang antik dari mulai furniture, batik dan perkakas rumah tempo dulu yang bernilai tinggi.

Anty mengaku, untuk saat ini di masa pandemi Covid -19,  Pasar Nostalgia perlahan mulai bergairah lagi.

"Kesemarakan di Panos nampaknya kembali seperti biasa dimana pengunjung dan transaksi setiap harinya tak pernah sepi seperti sebelum pandemi," kata Anty menambahkan. ***








Editor: Arief NK

Tags

Terkini

Terpopuler