OTT KPK Edhy Prabowo, Refly Harun: Kok yang Ditangkap Menteri dari Gerindra Duluan?

26 November 2020, 10:21 WIB
efly Harun (kanan) yang dibuat bingung karena istri Edhy Prabowo (kiri) juga ikut melakukan perjalanan dinas ke Hawaii, AS. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Kolase dari YouTube dan ANTARA

 

BERITA KBB – Ahli Tata Negara Refly Harun mengungkapkan, penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK menimbulkan banyak spekulasi. Di antaranya, kenapa menteri dari Partai Gerindra ditangkap lebih dulu untuk kasus korupsi ini?

Dia menilai, spekulasi tersebut  muncul lantaran Gerindra merupakan partai terakhir yang berkoalisi dengan kabinet Jokowi.

Sebelumnya, ada lima partai yang ada di koalisi pemerintah, yakni PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, dan PPP. Bukan tidak mungkin, menurut dia, ada menteri-menteri dari sejumlah partai tersebut yang juga terindikasi korupsi.

Baca Juga: OTT KPK Edhy Prabowo, Refly Harun: Komitmen Antikorupsi Jokowi Sangat Lemah

Baca Juga: Sedang Tayang! Live Streaming FTV Pagi 'Rayuan Gombal Kumbang Metropolitan', Dibintangi Syifa Hadju

‘Kenapa tidak ditangkap dulu menteri-menteri dari partai-partai yang lebih dulu koalisi dengan pemerintah. Ini menjadi spekulasi juga,” ujarnya melalui kanal Youtubenya, Rabu, 25 November 2020.

Namun dia meyakini, KPK sudah memiliki bukti yang kuat untuk melakukan penangkapan terhadap Edhy Prabowo. Sebab, korupsi memang harus diberantas terlepas dari apa pun yang melatarbelakangi sang koruptor.

“Kalau KPK sudah tangkap Edhy Prabowo, berarti KPK sudah punya bukti yang kuat,” katanya menambahkan.

Baca Juga: OTT KPK Edhy Prabowo, Refly Harun: Menteri Terburuk dan Terbaik dari Gerindra, Ada Prabowo-Nya

Baca Juga: BTS, TWICE, Dan BIGBANG Mendapatkan Sertifikasi Emas Dan Perak RIAJ Di Jepang

 Seperti diketahui, dua menteri dari Partai Gerindra di Kabinet Jokowi saat ini yaitu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Menurut Refly, penangkapan Edhy Prabowo membuktikan bahwa korupsi di negeri ini masih merajalela. Dan, kebanyakan berada di lingkaran kekuasaan.

Hal itu, lanjut dia, menunjukkan kegagalan Jokowi dalam merekrut orang-orang tepat di kabinetnya. “Ini menunjukkan Jokowi gagal memilih orang-orang kredibel di pemerintahannya,” ujar Refly.

Baca Juga: Sinopsis FTV Pagi SCTV Hari Ini, 'Rayuan Gombal Kumbang Metropolitan', Dibintangi Syifa Hadju

Baca Juga: Inilah Personel TXT Paling Tampan Menurut Netizen Korea

Memang menurut dia, semua presiden di Indonesia belum ada yang sangat tegas dalam memberantas korupsi.

Itu dibuktikan dengan adanya kasus korupsi di setiap era pemerintahan. Di Era Jokowi ini, sudah ada Idrus Marham dan Edhy Prabowo.

 Di era SBY, ada kasus Anas Urbaningrum, Andi malarangeng, hingga Romahurmuzy. Lalu di era  Megawati, ada kasus penjualan Indosat dan juga BLBI.

Baca Juga: Tayang Sekarang! Ini Sinopsis FTV ‘Cintaku Klenger Gara-Gara Burger, Dibintangi Adly Fairuz

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Diego Maradona: Terima Kasih Presiden Napoli, Saya Akan Pergi

“Di era Gusdur ada kasus Brunai Gate dan Bulog Gate. Era Habibie juga ada. Kalau di zaman orba, tidak usah disebut,” katanya.

Seharusnya, lanjut Refly, presiden berani memilih orang-orang kredibel di kabinetnya untuk menghindari kasus korupsi dari dalam pemerintahan.***

Editor: Cecep Wijaya Sari

Tags

Terkini

Terpopuler