KH Dimyati Rois Meninggal Dunia, Presiden Jokowi: Dikenal sebagai Ulama Besar yang Tawadhu

10 Juni 2022, 19:18 WIB
KH Dimyati Rois meninggal dunia, Jumat 10 Juni 2022 dinihari./foto:antaranews.com /

BERITA KBB - Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Dimyati Rois meninggal dunia di 

Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah Jumat 10 Juni 2022 dinihari.

Kabar meninggalnya KH Dimyati Rois disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid.

"Innaalillahi wa inna ilaihi rooji'uun. Telah berpulang ke Rahmatullah almaghfurlah Abah KH. Dimyati Rois, Ketua Dewan Syura DPP PKB, Jumat 10 Juni 2022," ujar Hasanuddin.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois.

Jokowi mengenang sosok almarhum Dimyati Rois sebagai ulama tawadhu.

"Beliau adalah ulama besar yang berpengetahuan luas, tawadu, penuh kesederhanaan, disegani dan dihormati berbagai kalangan," kata Jokowi lewat video di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 10 Juni 2022.

Jokowi mengatakan KH Dimyati Rois merupakan ulama teladan. Telah mengajarkan wirausaha kepada santri-santrinya.

"Semasa hidupnya, Abah Dim juga menjadi teladan kita semua untuk memupuk kemandirian di bidang ekonomi serta mengajarkan santrinya berwirausaha," ujar Jokowi.

Seperti diketahui,KH Dimyati Rois yang akrab disapa Mbah Dim dikenal sebagai salah satu ulama sekaligus tokoh politik yang mumpuni.

KH Dimyati Rois merupakan ulama kelahiran Brebes pada 1945 dari pasangan KH Rois dan Nyai Djusminah.

KH Dimyati Rois hidupnya di sebuah keluarga santri sehingga akhirnya banyak mengenyam pendidikan di pesantren. 

KH Dimyati Rois pernah mondok di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Selain itu, KH Dimyati Rois juga pernah menjadi santri dari KH Zubair, ayahanda dari KH Maimoen Zubair di Pesantren Sarang, Rembang.

Sementara di dunia politik, KH Dimyati Rois merupakan salah satu ulama di Nahdlatul Ulama (NU) yang ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di awal reformasi.

Kendati demikian, KH Dimyati Rois di tengah perjalanan sempat berseberangan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

KH Dimyati Rois kemudian merapat ke pecahan dari PKB, Partai Kebangkitan Demokrasi (PKD) yang didirikan oleh Matori Abdul Jalil.

Bersama Matori Abdul Jalil, di PKD, KH Dimyati Rois menjadi Ketua Dewan Syuro.

Namun, PKD ternyata akhirnya bubar karena tidak memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu. 

Beberapa waktu kemudian, KH Dimyati Rois kembali bergabung di PKB dan memegang jabatan Ketua Dewan Syuro, menggantikan KH Abdul Aziz yang saat itu wafat.

Kemudian, dalam muktamar 2019, PKB kembali mengukuhkan KH Dimyati Rois untuk tetap memegang jabatan dewan syuro di partai itu.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler