Mobil Sampai Ringsek, Sean Gelael Buka Suara Soal Kecelakaan dengan Ketua MPR Bamsoet

- 29 November 2021, 08:31 WIB
Bamsoet Kecelakaan, Mobil Sempat Terpelanting hingga Terguling
Bamsoet Kecelakaan, Mobil Sempat Terpelanting hingga Terguling /Instagram @gelaelized/

BERITA KBB - Insiden kecelakaan yang dialami Ketua MPR Bambang Soesatyo viral belum lama ini. Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengalami kecelakaan pada Sabtu 27 November 2021 kemarin.

Bamsoet kecelakaan saat mendampingi Sean Gelael sebagai pebalap rally dalam SS2 Kejurnas Sprint Rally di Meikarta, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam video yang beredar dan kemudian viral, mobil yang ditumpangi Sean Gelael dan Bamsoet terpelanting selama beberapa kali.

Bahkan dalam foto yang beredar setelah kecelakaan tersebut, mobil yang mengalami kecelakaan tersebut dalam keadaan rusak parah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, Peruntungan, Senin 29 November 2021: Taurus Sukses Keuangan, Cancer Komunikasi Buruk

Untungnya, dalam kecelakaan tersebut Sean Gelael dan Bamsoet masih selamat dan tidak mengalami cedera yang berarti.

Bahkan, Sean Gelael bersama Team Jagonya Ayam di Jakarta, Minggu langsung membuka data yang ada di dalam kendaraan Citroen C3 R5 baik data telemetri dan memutar ulang semua video yang ada meski ia mengatakan bahwa menjadi pebalap itu memiliki resiko yang besar.

"Sebelum buka telemetri saya menyangka melaju lebih cepat dari sebelumnya, tapi ternyata tidak. Saat shakedown hari Jumat yang kering saya melaju 110 km/jam di tempat kecelakaan. Lalu pada SS1 karena becek setelah semalaman hujan saya mengurangi kecepatan dengan melaju 107 km/jam. Dan pada SS2 yang mulai mengering kecepatan saya 109 km/jam. Kesimpulannya, kecepatan saya kurang lebih sama," kata Sean Gelael saat berbincang dengan media.

Baca Juga: Profil dan Biodata Nadzira Shafa Istri Ameer Azzikra, Anak Arifin Ilham yang Meninggal Karena Sakit

Begitu juga dengan video. Sean Gelael menjelaskan berdasarkan fakta yang didapat bahwa ada satu kondisi berbeda di area gravel (tanah liat) dibandingkan sebelumnya. Ada dua gundukan yang jaraknya cukup dekat sehingga membuat kendaraannya terbang, terguling, dan terdampar secara spektakuler.

"Gundukan tambahan itulah yang saya tidak mendapat laporan keberadaannya. Karena selama SS1 dari video yang kami buka ulang terlihat tidak ada," kata Sean Gelael menambahkan.

Gundukan tanah tambahan itu, kata Sean Gelael, bisa jadi karena proses alamiah, misalnya karena tanah yang mengering. Namun, semestinya harus ada pemberitahuan dari pihak penyelenggara kejuaraan dengan level kejurnas itu.

Baca Juga: Ramalan Pisces di Tahun 2022 Tentang Asmara dan Keuangan, Ini Prediksinya?

"Kalau di reli, semua terkait kondisi lintasan itu adalah tugas "00" atau "0" Car, alias mobil pengaman dan pemantau lintasan dan lokasi lomba, yang keluar sebelum peserta peserta pertama melaju. Kalau di F1 dan MotoGP itu tugasnya Safety Car. Pengendara mobil-mobil tersebut lalu melaporkan kepada Clerk of The Course (pimpinan lomba) dan Race Director," kata ayah Sean, Ricardo Gelael.

Ricardo juga menjelaskan bahwa apa yang dia dan tim lakukan biasanya juga dilakukan oleh FIA setelah kecelakaan terjadi. Dalam skala dan ruang lingkup kecil, mereka melakukan tiga hal: mengecek data mobil, mengecek apakah ada driver error, dan mengecek lintasan.

"Kami dibantu engineer dari Citroen Eropa yang memang kami hadirkan untuk Reli Meikarta. Makanya, kami bisa dengan cepat mengetahui penyebab kecelakaan," kata Ricardo menambahkan dilaporkan Antara.

Baca Juga: POLISI Dapatkan Rekaman CCTV, Pelaku Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Semakin Mengerucut

Ada dua orang yang ikut membantu dalam membedah apa yang terjadi pada Sean Gelael dan Bamsoet di sprint rally Meikarta yakni driving coach Nuno Pinto dan engineer Citroen, Daniel Silva.

Daniel Silva menyatakan bahwa mobil yang dikendarai Sean Gelael sudah memenuhi standard reli dunia. 

"Sean sebenarnya tidak melaju terlalu kencang, dalam taraf wajar karena statusnya ekshibisi. Pembelajarannya adalah, lintasan memang harus dipastikan aman dan layak," katanya.

Di ajang reli dunia, unsur safety memang jadi prioritas FIA menyusul kecelakaan hebat Robert Kubica saat mengendarai Skoda pada Reli Andora 2011. Kendaraan, pebalap, dan lintasan harus benar-benar dipastikan layak untuk turun di sebuah kejuaraan.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x