Bule Membuat Video Menari Bugil di Puncak Gunung Batur Bali akan Dideportasi dan Dicekal

- 26 April 2022, 23:00 WIB
Suasana di salah satu ruangan pelayanan Imigrasi Denpasar./antaranews.com
Suasana di salah satu ruangan pelayanan Imigrasi Denpasar./antaranews.com /

BERITA KBB - Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali, menahan warga negara asing (WNA) asal Kanada di Detensi Imigrasi yang membuat video asusila.

WNA asal Kanada bernama Jeffrey Douglas Craigen itu membuat video sedang menari bugil di puncak Gunung Batur, Bangli, Bali.

"WNA asal Kanada yang membuat video menari bugil akan dideportasi dan dicekal," kata Kepala Kanim Kelas I Khusus TPI Denpasar Tedy Riyandi.

Menurut Tedy, Imigrasi sudah menyita paspor milik pria kelahiran Vancouver tahun 1988 itu.

Secara kebetulan, paspor Jeffrey berada di tangan sponspornya karena hendak mengajukan perpanjangan visa.

Izin tinggal kunjungan yang dimiliki Jeffrey hanya berlaku sampai 27 April 2022.

Jeffrey pun dipanggil untuk hadir ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Denpasar, Senin 25 April 2022.

“Buntut pemanggilan itu, ia langsung ditahan di detensi imigrasi,” katanya.

Tedy mengatakan, Jeffry yang berusia 34 tahun sambil menangis sesenggukan meminta maaf kepada masyarakat.

Namun, pernyataan maaf tidak mengubah keputusan pihak Imigrasi.

Atas aksinya, Imigrasi akan melakukan pendeportasian terhadapnya.

Tak hanya deportasi, ia juga akan dicekal. Artinya, ia tidak akan bisa masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tertentu.

Imigrasi menyatakan Jeffrey telah melanggar Pasal 75 ayat (1) Undang- Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.

Ia dinyatakan melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak mentaati peraturan perundang-undangan.

Akibat aksi Jeffrey, masyarakat di sekitar Gunung Batur harus melaksanakan upacara mecaru atau upacara pembersihan.

"Upacara ini berfungsi menjaga keseimbangan alam sesuai kepercayaan kami," jelas Jro Gede Batur Duuran.

Aksi Jeffrey tak hanya menyakiti hati masyarakat Bali, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi Bali untuk membuat antisipasi dampak pariwisata Bali kini mulai bangkit.

"Kesantunan-kesantunan atau mungkin kebiasaan di daerah asalnya mungkin seperti itu. Tapi kita tetap bertindak agar memberi pelajaran untuk yang lainnya supaya tidak melakukan hal yang sama," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka.

Peristiwa tersebut, kata Cok Ace, menjadi pelajaran berharga untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat.

"Jadi, kami harapkan sebelum mereka naik gunung, itu ada pengumuman tentang apa yang boleh, dan tidak boleh mereka lakukan," kata Cok Ace.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x