BERITA KBB – Kerusuhan yang kembali terjadi di Babarsari, Yogyakarta membuat warga sekitar menjadi ketakutan dan panik.
Bagaimana tidak, pada rekaman vidio yang beredar di sosial media, massa yang terlibat dalam kerusuhan tersebut terlihat membawa pedang dan sajam di tengah jalan.
Pada vidio lain pun terlihat suasana mencekam di sekitar lokasi dengan aparat kepolisian menggunakan mobil barracuda berusaha untuk meredam kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Pesta Gol! Timnas U-19 Indonesia Berhasil Membantai Brunei Darussalam
Melihat kearoganan massa dengan enteng membawa pedang dan segala macam jenis sajam lainnya membuat netizen mempertanyakan apakah sang Penembak Misterius (Petrus) harus kembali.
Petrus adalah suatu operasi rahasia pada masa Pemerintahan Soeharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu.
Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketenteraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia Vs Thailand Di Piala AFF U-19 2022 Serta Perkiraan Susunan Pemain
Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "petrus" (penembak misterius).
Dan pada saat pemerintahan Soeharto biasanya target dari Petrus itu adalah preman yang suka mengganggu ketentraman warga.
Jika Petrus kembali pada zaman sekarang diperkirakan tingkat Kriminal dan kejahatan serta massa yang arogan membawa sajam turun ke jalan membuat resah masyarakat akan berkurang.
Namun kehadiran Petrus dari dulu menuai pro dan kontra, baik dari kalangan hukum, politisi sampai pemegang kekuasaan.
Amnesti Internasional pun juga mengirimkan surat untuk menanyakan kebijakan pemerintah Indonesia ini.***