Hingga saat ini sendiri, total margin laba seluruh unit bisnis wakaf mencapai miliaran.
Baca Juga: 70 Ahli Waris Direkomendasikan Dapat Santunan Kematian Covid-19 oleh Dinsosnangkis
“Pada 2019, marginnya 1,5 M. Sementara pada 2020, mencapai 1,8 M. Alhamdulillah terus meningkat meskipun 2020 lalu terkendala pandemi,” kata Asep yang dijuluki wakafpreneur ini.
Asep menuturkan, ada dampak lebih luas yang dihasilkan dari wakaf produktif ini. Hasil keuntungan yang mengalir dari semua aset bisnis tersebut juga disalurkan untuk program sosial.
Program tersebut di antaranya, membiayai operasional Rumah Bersalin Cuma-Cuma (Rumah persalinan gratis bagi ibu dhuafa), Kuttab Al-Fatih (sekolah islam gratis untuk semua kalangan), dan program sosial lainnya.
Baca Juga: Gemar Berbelanja? Berikut 5 Tips Hemat Belanja Online
Lebih dari itu, dana yang terhimpun dari sinergi wakaf masyarakat ini juga memberdayakan UMKM dan menambah penyerapan tenaga kerja.
“Para karyawan di bisnis berbasis wakaf ini diberdayakan dan dihidupi dari dana wakaf produktif ini,” katanya.
Ia melanjutkan, bahwa sebanyak 50 orang karyawan di tempat tersebut diberdayakan dari dana wakaf produktif tersebut.
Baca Juga: Alhamdulillah, Persediaan Daging Sapi di Kota Bandung Aman