Berbagi dan Memberdayakan Masyarakat Melalui Bisnis Kuliner Berbasis Wakaf

- 25 Januari 2021, 20:22 WIB
Barista Kopi Haii, bisnis kedai kopi yang dijalankan melalui dana wakaf, membuat kopi, di Gedung Wakaf Pro, Jalan Sidomukti, Kota Bandung, Senin 25 Januari 2021. Bisnis kuliner berbasis wakaf menjadi pilihan untuk berbagi dengan sesama, melalui dana wakaf yang dimanfaatkan melalui bisnis agar manfaatnya berlipat.
Barista Kopi Haii, bisnis kedai kopi yang dijalankan melalui dana wakaf, membuat kopi, di Gedung Wakaf Pro, Jalan Sidomukti, Kota Bandung, Senin 25 Januari 2021. Bisnis kuliner berbasis wakaf menjadi pilihan untuk berbagi dengan sesama, melalui dana wakaf yang dimanfaatkan melalui bisnis agar manfaatnya berlipat. /Berita KBB/Pikiran-Rakyat.Com/Ade Bayu Indra

BERITA KBB - Berbagi dengan sesama dikala pandemi merupakan hal yang luar biasa, dimana banyak orang membutuhkan dan serba kekurangan.

Salah satu media untuk berbagi dengan sesama adalah melalui wakaf, wakaf produktif diantaranya.

Dengan wakaf produktif, dana wakaf bisa diproduktifkan salah satunya melalui bisnis agar manfaatnya berlipat.

Baca Juga: Alhamdulillah, Keterisian Tempat Tidur di Jabar Menurun

Hal tersebut dikatakan oleh CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan, pada acara konferensi pers di Gedung Wakaf Pro, Jalan Sidomukti No. 99 H Bandung, Senin 25 Januari 2021.

Ia menjelaskan, Sinergi Foundation ingin menggebrak stigma bahwa wakaf itu untuk masjid atau kuburan.

Justru, kata Asep, dana wakaf pun bisa diproduktifkan melalui bisnis agar manfaatnya berlipat, salah satunya melalui bisnis kuliner.

Baca Juga: V BTS Punya Kebiasaan Unik : Suga berkata 'Kebiasaan tidur V itu Luarbiasa'

"Sinergi Foundation terus mengembangkan diri sebagai lembaga yang concern di bidang wakaf produktif. Setelah sukses dengan RM Ampera berbasis wakaf pada 2016, kami kembali membangun bisnis kuliner berbasis wakaf, yang hasilnya dipakai untuk membantu masyarakat membutuhkan", tambahnya.

Bisnis kemanusiaan dikembangkan dengan coffeeshop Kopi Haii dan kedai Cuankie & Batagor Serayu. Lalu pada 2020, bisnis merambah ke Surabi Enhaii. Ketiganya bertempat di Gedung Wakaf Pro.

Hingga saat ini sendiri, total margin laba seluruh unit bisnis wakaf mencapai miliaran.

Baca Juga: 70 Ahli Waris Direkomendasikan Dapat Santunan Kematian Covid-19 oleh Dinsosnangkis

“Pada 2019, marginnya 1,5 M. Sementara pada 2020, mencapai 1,8 M. Alhamdulillah terus meningkat meskipun 2020 lalu terkendala pandemi,” kata Asep yang dijuluki wakafpreneur ini.

Asep menuturkan, ada dampak lebih luas yang dihasilkan dari wakaf produktif ini. Hasil keuntungan yang mengalir dari semua aset bisnis tersebut juga disalurkan untuk program sosial.

Program tersebut di antaranya, membiayai operasional Rumah Bersalin Cuma-Cuma (Rumah persalinan gratis bagi ibu dhuafa), Kuttab Al-Fatih (sekolah islam gratis untuk semua kalangan), dan program sosial lainnya.

Baca Juga: Gemar Berbelanja? Berikut 5 Tips Hemat Belanja Online

Lebih dari itu, dana yang terhimpun dari sinergi wakaf masyarakat ini juga memberdayakan UMKM dan menambah penyerapan tenaga kerja.

“Para karyawan di bisnis berbasis wakaf ini diberdayakan dan dihidupi dari dana wakaf produktif ini,” katanya.

Ia melanjutkan, bahwa sebanyak 50 orang karyawan di tempat tersebut diberdayakan dari dana wakaf produktif tersebut.

Baca Juga: Alhamdulillah, Persediaan Daging Sapi di Kota Bandung Aman

“Alhamdulillah, ada kurang lebih 50 orang karyawan yang diberdayakan. Semoga kedepannya bisa semakin luas manfaat yang ditebar dari wakaf produktif,”

Asep pun menandas, keberadaan wakaf ini insya Allah menjadi kebaikan yang terus mengalir bagi masyarakat yang berwakaf. Karena dananya terus bergulir dan menjadi maslahat bagi sesama.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah