Agar Penanganan Pasien Covid-19 Berjalan Optimal,Penambahan Kapasitas Tempat Tidur Harus Disertai Kualitas SDM

- 22 Juni 2021, 20:03 WIB
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian /Dinkes Jabar/

BERITA KBB - Penambahan kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) harus disertai dengan peningkatan dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik tenaga kesehatan maupun tenaga nonkesehatan. Hal itu dilakukan supaya penanganan pasien COVID-19 berjalan optimal.

Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat edaran ke rumah sakit untuk mengonversi 30-40 persen dari total kapasitas TT RS sebagai tempat tidur perawatan COVID-19.

"Kemudian di internal RS sendiri dilakukan refocusing tenaga-tenaga yang melayani non-COVID-19 untuk merawat pasien COVID-19 karena penambahan tempat tidur harus disertai penambahan SDM. Perawatan pasien COVID-19 juga membutuhkan penanganan dari tenaga-tenaga dari berbagai disiplin ilmu yang kompeten di bidangnya," kata Marion dalam Podcast Juara.

Baca Juga: Berikut Ini 3 Tahapan yang Harus Dilalui Seorang Pemimpin Versi Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Simak Yuk!

"Apalagi penanganan di ruang ICU. Butuh tenaga kesehatan yang memang kompeten dalam mengoperasikan peralatan di ICU. Mereka harus sudah terlatih. Setiap pasien COVID-19 di ICU membutuhkan pengawasan dokter dan perawat yang terus-menerus melakukan pemantauan terhadap status kesehatan pasien tersebut," imbuhnya.

Pemda Provinsi Jawa Barat sendiri membuka rekrutmen Tim Relawan Medis Penanganan COVID-19. Rekrutmen dilakukan guna memperkuat SDM tenaga kesehatan di rumah sakit yang kini makin kewalahan karena menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

Nantinya, relawan yang mendaftar akan ditempatkan di sejumlah rumah sakit khususnya di Bandung Raya. Seperti diketahui Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar menetapkan Bandung Raya dalam status siaga 1 akibat lonjakan kasus pascalibur Lebaran.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 23 Juni 2021: Ricky Terseret Kasus Pembunuhan yang Dilakukan Elsa, Om Martin Panik

Selain penambahan kapasitas dan penguatan SDM, kata Marion, Pemda Provinsi Jabar akan memfasilitasi alat medis untuk perawatan pasien COVID-19. Mulai dari Alat Pelindung Diri (APD) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).

"Sekarang sedang diidentifikasi fasyankes yang membutuhkan bantuan. Jadi bukan hanya rumah sakit, tetapi juga laboratorium. Dan tenaga pendukung sedang diidentifikasi tenaga pendukung yang mana yang dibutuhkan? Misalnya tenaga penginput data juga diperlukan karena data harus masuk real time," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah